Banjir Merendam Ratusan Rumah

Sumber:Kompas - 29 Agustus 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Medan, Kompas - Sedikitnya 825 rumah di Kelurahan Kampung Aur dan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, terendam banjir, Selasa (28/8). Genangan air setinggi 1,5 meter memaksa warga untuk memindahkan perabot ke tempat yang lebih tinggi.
 
Banjir mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 01.00. Ketinggian air terus meningkat seiring dengan hujan lebat yang turun sejak Senin malam. Ketika air mencapai ketinggian setengah meter, warga mulai meninggalkan lantai satu rumahnya dan beralih ke lantai dua.
 
Rumah di Kampung Aur dan Sei Mati umumnya terdiri atas dua lantai. Karena kerap dilanda banjir, mereka menempatkan perabot penting, seperti lemari dan sofa, di lantai dua. ”Semalam suntuk kami berjaga-jaga karena hujan makin deras,” kata Ahmad Sudiro, warga Kampung Aur.
 
Warga menjelaskan, banjir kali ini termasuk yang terbesar. Biasanya ketinggian air banjir hanya satu meter. Kali ini mencapai 1,5 meter. Mereka khawatir air terus naik dan merendam kabel listrik.
 
Air perlahan surut sekitar pukul 06.00 hingga pukul 12.00. Kelurahan Sei Mati dan Kampung Aur langganan banjir. Posisinya yang persis berada di bibir Sungai Deli menyebabkan daerah tersebut rawan banjir.
 
Sejak tahun lalu, Pemerintah Kota Medan berencana memindahkan warga ke rumah susun sederhana sewa di Kecamatan Medan Labuhan, tetapi hingga sekarang belum terlaksana. ”Kami masih menyosialisasikan pemindahan tersebut sebab tidak mudah membujuk warga untuk pindah,” kata Lurah Kampung Aur Yunarsi Nasution.
 
Sementara itu, banjir juga merendam sedikitnya 32 rumah di Kota Pematang Siantar sejak Minggu malam hingga Senin. Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Polonia Medan Mega Sirait menjelaskan, potensi hujan di Sumatera Utara cenderung naik sejak akhir Agustus ini. Hujan dia prediksi terus terjadi sampai akhir September.
 
Penebangan hutan
 
Bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu, dipastikan terjadi akibat penebangan liar pada hutan di bagian hulu sungai. Kepala Dinas Kehutanan Sulteng Nahardi menyatakan, bukaan hutan di hulu sudah mencapai ratusan hektar. Penebangan liar di antaranya untuk usaha perkebunan. (MHF/REN)


Post Date : 29 Agustus 2012