Banjir Oesao Berlanjut

Sumber:Kompas - 21 April 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KUPANG, KOMPAS - Banjir bandang yang melanda kawasan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, sejak Senin lalu berlanjut. Hingga Rabu (20/4), genangan air setinggi satu meter masih merendam ratusan rumah warga dan ratusan hektar lahan pertanian.

Hal itu terjadi karena hujan deras selama dua hari terakhir yang mengakibatkan Sungai Oesao—sekitar 35 kilometer sebelah timur pusat Kupang—meluap.

Sejauh ini belum dilaporkan adanya korban jiwa. Dua warga yang sempat terseret banjir hingga sejauh 30 meter sempat diselamatkan oleh warga dan petugas search and rescue (SAR).

Namun, luapan itu memutuskan sementara jaringan jalan Lintas Timor yang menghubungkan seluruh kota kabupaten di Pulau Timor wilayah NTT hingga Dili, Timor Leste.

Koordinator tim SAR Kupang, Hendri Plaikol, Rabu petang, menjelaskan, timnya berhasil mengevakuasi 35 warga yang terjebak dalam kepungan banjir di Oesao. Evakuasi itu dilakukan dengan 3 kali menyisir kampung.

Menurut Hendri, sejumlah warga sudah pasrah begitu saja ketika menyaksikan banjir yang kian meninggi. Ada yang berusaha naik ke atap rumah atau pohon di sekitar. ”Namun, ada pula yang baru mau dievakuasi setelah dipaksa untuk diangkut dengan perahu karet,” ujarnya.

Banjir kali ini merupakan kelanjutan dari kejadian Senin lalu ketika 432 rumah warga tergenang yang tersebar di Kelurahan Oesao, Naibonat, Pukdale, dan Merdeka. Banjir kali ini melanda kawasan yang sama, tetapi situasi terparah menimpa kawasan Oesao, terutama di RT 36, RT 37, RT 38, dan RT 39. Kawasan ini dihuni 150 kepala keluarga atau kurang lebih 750 jiwa.

”Genangan banjir kali ini melanda seluruh empat RT itu sehingga rumah yang tergenang sekitar 150 rumah,” papar Aswin Giri.

Belum diketahui jumlah warga korban banjir yang terpaksa mengungsi. Koordinator posko bencana di Oesao, Okto Tabelak, menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan tenda bagi para korban yang belum siap kembali ke rumah masing-masing.

Banjir yang melanda kawasan tersebut bersumber dari luapan Sungai Oesao. Banjir seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Hendrik Paut mengatakan, bencana ini merupakan pelajaran berharga untuk serius menghijaukan kawasan hulu dan sekitarnya. Oesao berhulu di Amarasi dan Baun.

Longsor susulan

Sementara itu, warga Kampung Cikuyagirang, Desa Luyu Bakti, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diminta mewaspadai tebing tanah yang ada di sekitar permukiman mereka. Tebing itu longsor Selasa lalu, mengakibatkan sebuah rumah semipermanen dan membuat dua rumah lainnya rusak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tasikmalaya Djedje Suhendi mengatakan, tebing itu rawan longsor jika intensitas hujan tinggi. (KOR/ANS/CHE)



Post Date : 21 April 2011