Banjir Putuskan Trans-Sulawesi

Sumber:Republika - 27 Agustus 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (25/8) malam, mengaki- batkan banjir bandang di tempat terse- but. Peristiwa yang menewaskan se tidaknya dua orang tersebut juga memutus jalur jalan raya Trans-Sulawesi.
 
Warman, warga Desa Boyantongo, mengatakan banjir bandang menerjang diawali dengan hujan rintik-rintik pada Sabtu malam. Dia mengatakan sek- itar pukul 21.00 Wita terdengar suara gemuruh dari hulu. "Ada warga yang teriak minta tolong karena rumahnya sudah hanyut. Kami datang membantu, tiba-tiba warga lain teriak juga, warga akhirnya lari menyelamatkan harta benda di rumah masing-masing,"kata Warman.
 
Dilaporkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, banjir menerjang enam desa yang terletak di Kecamatan Parigi Selatan, yaitu Desa Boyang- tongo, Desa Lemusa, Desa Dolago, Desa Gangga, Desa Nambaru, dan Desa Tindaki.
 
"BPBD bersama TNI batalyon 711 Kompi B Parigi, Tagana, Basarnas, instansi terkait, dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat sejak semalam. Pencarian korban yang hilang karena terhanyut masih di- lakukan. Tim reaksi cepat BNPB telah menuju lokasi untuk memberikan ban- tuan darurat. Sementara itu, pen- dataan masih terus dilakukan," kata Sutopo, Ahad (26/8).
 
Sutopo memaparkan, dari data yang diperoleh BNPB sejauh ini tercatat dua orang meninggal dunia, satu orang hilang, empat 38 orang luka- luka, dan 1.424 orang (356 KK) meng - ungsi. Adapun kerusakan fisik me li puti 15 rumah hanyut, 51 rumah rusak berat, 100 rumah terendam lum - pur, dua gereja rusak, satu puskesmas rusak berat. 
 
Banjir bandang juga merusak Jembatan Boyantongo dan Jembatan Dalago di Parigi Moutong yang meru- pakan perlintasan jalur Trans-Su- lawesi. "Sebanyak dua desa terisolasi karena akses transportasi putus," ujar Sutopo. Rusaknya jembatan ini memu- tus akses dari Kota Palu, ke sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah bagian timur.
 
Saksi mata mengatakan, bagian kepala jembatan beton kerangka baja di Desa Boyantongo di sebelah utara ambruk karena pinggiran sungai long- sor sehingga tidak bisa dilewati. Ratu- san kendaraan dari arah Poso ke Parigi dan sebaliknya, tertahan di sekitar jembatan yang terletak hanya sekitar 10 kilometer selatan Kota Parigi, ibu kota Kabupaten Parigi Moutong itu. 
 
Sementara kendaraan angkutan yang akan diberangkatkan dari Palu ke Poso dan Morowali terpaksa memilih jalur Palu-Napu-Poso. "Meski jaraknya lebih jauh dan kondisi jalan cukup berat, kami memilih lewat Napu agar penumpang bisa terangkut," ujar Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Kabaresi Palu, Eddy Ni toy.

Gagal panen 
 
Tak hanya itu, banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur pertanian berupa irigasi rusak berat.
 
"Irigasi Olojongi di Kecamatan Parigi Selatan itu rusak parah sehingga sekitar seribu hektare sawah terancam tidak bisa dipanen," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Ramli Borman. Ia menuturkan, irigasi terse- but tergerus air banjir disertai dengan pepohonan yang tercabut bersama akarnya. Selain irigasi, banjir juga menyapu sejumlah sawah di Desa Gangga. Banjir juga menumbangkan sejumlah tiang listrik.
 
Sekretaris BPBD Parigi Moutong, Arisman Kalaksa, menyatakan tiga posko telah dibangun di tiga desa, yakni Desa Boyangtongo, Desa Le mu - sa, dan Desa Gangga. "Fungsi ketiga posko ini selain sebagai tempat mer- awat korban luka-luka juga sebagai dapur umum untuk memberi pelayanan kepada para pengungsi." 
 
Dua penambang emas tradisional di Poboya, Kota Palu, juga ditemukan tewas di Sungai Poboya akibat terseret banjir bandang, Ahad kemarin. Selain dua orang tewas, sejumlah penambang juga dilaporkan hilang karena berada di sekitar Sungai Poboya. Dani, warga Palu Timur, mengatakan saat ini baru dilaporkan adanya empat orang hilang.
 
Namun, menurutnya, kemungkinan yang hilang lebih banyak mengingat puluhan tenda para penambang disapu banjir. (antara ed:fitriyan zamzami)


Post Date : 27 Agustus 2012