Banjir Rendam 2.802 Hektare Sawah

Sumber:Koran Sindo - 20 Januari 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BOJONEGORO– Banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang baru saja surut merendam areal persawahan seluas 2.802 hektare di wilayah Bojonegoro.
 
Akibatnya,tanaman padi yang tergenang banjir warna daunnya menjadi busam,roboh,dan banyak yang mati. Banjir menyebabkan benih tanaman padi di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander,Bojonegoro, semburat bercampur dengan lumpur. Benih padi itu rusak dan tidak bisa ditanam. Sementara itu, tanaman padi yang siap panen di kawasan Desa Cengungklung,Kecamatan Kalitidu, banyak yang roboh akibat digerus banjir.Tanaman padi itu dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya. 
 
Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro,Agus Heryatna, banjir menyebabkan ribuan hektare tanaman padi di dekat Sungai Bengawan Solo terendam hingga beberapa hari.Akibatnya, tanaman padi itu rusak dan terancam gagal panen. Menurutnya, tanaman padi berumur 20-40 hari yang terendam banjir seluas 2.532 hektare. Sedangkan, tanaman jagung yang terendam banjir seluas 270 hektare.Sawah yang terendam banjir ini berada di 75 desa di sembilan kecamatan.
 
Di antaranya, Kecamatan Balen, Kanor, Kapas, Baureno, Bojonegoro, Malo,Kalitidu,dan Dander. Sementara itu, kondisi Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro kini berangsur surut. Endapan lumpur terlihat di sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo.Endapan lumpur sisa banjir juga terlihat membekas di selokan-selokan di kawasan perkampungan Kelurahan Ledok Wetan,Kecamatan Kota Bojonegoro. Menurut Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro, Sutardjo,ketinggian air Sungai Bengawan Solo saat ini memang berangsur surut.
 
Meski begitu,pihaknya tetap melakukan pemantauan ketinggian air setiap satu jam sekali. Petugas dan relawan satuan tanggap bencana dari berbagai unsur juga terlihat masih berjaga di Posko Bersama BPBD Bojonegoro. Sejumlah peralatan seperti tempat tidur darurat, tenda, perahu karet disiagakan di Posko Bersama itu. Persiapan ini agar pemerintah bisa cepat memberikan aksi ketika tiba-tiba Bengawan Solo naik lagi. muhammad roqib 


Post Date : 20 Januari 2012