Banjir Rendam Ambon

Sumber:Kompas - 02 Agustus 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
AMBON, KOMPAS - Hujan sejak tiga hari terakhir menyebabkan sungai di Ambon, Maluku, Rabu (1/8), meluap. Ribuan rumah dan jalan terendam banjir. Hujan juga menyebabkan longsor. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku, hingga pukul 22.00 korban tewas akibat longsor dan banjir mencapai 10 orang.
 
Dari pantauan Kompas, sungai yang meluap, antara lain Sungai Batu Merah, Wai Tomu, Batu Gajah, dan Wai Ruhu. Air sungai mulai meluap sekitar pukul 12.00 dengan ketinggian 1-2 meter. Luapan air sungai merendam rumah warga, antara lain, di Galala, Batu Merah, Skip, Hative Kecil, Jalan Baru, Lorong Diponegoro, dan Urimessing. Derasnya arus sungai menyebabkan sejumlah rumah di kawasan itu rusak.
 
Di Batu Merah, misalnya, arus sungai menyeret sebuah truk yang diparkir di jalan. Air sungai yang begitu cepat meluap, ditambah derasnya arus, menyebabkan warga panik dan berlarian meninggalkan rumah. Sejumlah warga terjebak banjir.
 
”Setiap musim hujan, rumah kami sering terendam air. Namun, banjir tidak pernah parah seperti saat ini,” ujar Wahid (40), warga Batu Merah, Ambon.
 
Selain rumah warga, luapan air sungai juga merendam jalan utama di Ambon, seperti Jalan AY Patty, Sultan Babullah, Sam Ratulangi, dan Jenderal Sudirman. Lalu lintas dari dan ke Ambon terputus. Di pusat kota, kemacetan terjadi di hampir semua wilayah.
 
Rabu petang, banjir di lokasi itu mulai surut, menyusul surutnya Teluk Ambon, muara semua sungai di Ambon. Namun, hujan deras masih mengguyur.
 
Korban longsor
 
Kepala Tim SAR Ambon Dodi Haryanto mengutarakan, selain banjir, hujan juga menyebabkan longsor. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, hingga pukul 22.00 korban tewas akibat longsor dan banjir mencapai 10 orang. Delapan di antaranya adalah korban longsor di kawasan Passo, Kebun Cengkeh, dan Gadihu. Rumah yang terkena banjir mencapai 1.412 unit.
 
Rumah itu berada di 12 wilayah di Ambon. Sebagian besar di Kecamatan Sirimau dan Kota Ambon. ”Pendataan masih dilakukan sehingga mungkin saja berubah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Maluku Ibrahim Sangadji
 
Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina menyebutkan, banjir yang merendam Ambon kali ini adalah yang terbesar dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Kepala Seksi Observasi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ambon Fransin Pattinama mengatakan, intensitas hujan pada Rabu pagi di Ambon, yang mencapai 200 milimeter, tergolong tinggi. Hujan diperkirakan masih akan terjadi hingga Jumat.
 
Sementara warga Kota Padang, Sumatera Barat mencemaskan ada bencana susulan. Pekan lalu Padang dilanda banjir bandang (galodo). Hujan deras pun masih mengguyur kota itu. (apa/ink)


Post Date : 02 Agustus 2012