Banjir Rendam Kopo Sayati

Sumber:Koran Sindo - 19 September 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANDUNG– Diguyur hujan selama lebih dari tiga jam, Jalan Pasar Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, kemarin, lumpuh akibat banjir setinggi 50 cm.

Banjir itu disebabkan luapan anaksungaiyangmelintasiJalan Kopo Sayati atau warga biasanya menyebut “jalan dengdek”. Lebar aliran sungai yang tidak sebanding dengan volume air membuat air tumpah ke jalan sehingga menyulitkan kendaraan yang hendak melintas dari arah Kota Bandung menuju Soreang dan Ciwidey begitu juga sebaliknya.

Sejumlah kendaraan yang hendak menuju Soreang atau menuju Bandung terpaksa memutar arah dan memilih jalan Kompleks Perumahan Margahayu Kencana untuk menghindari banjir. Namun,banyaknya kendaraan yang memutuskan berbalik arah menyebabkan kemacetan panjang di jalan depan pasar tersebut.“Bagi pengendara yang tidak tahu jalan alternatif mungkin akan memaksakan diri atau menunggu sampai air surut.

Beruntung saya tahu jalan alternatif dan lebih baik menempuh jalan tersebut,”ujar Sendy Akprita,pengguna jalan. Berdasarkan pantauan, belasan kendaraan roda dua yang memaksakan diri menerjang banjir harus mogok karena beberapa komponen mesin terendam air.Akibatnya, para pengguna kendaraan harus mendorong sepeda motornya untuk menepi ke bengkel terdekat. Banjir yang menggenangi ruas provinsi sepanjang 100 meter di Jalan Kopo Sayati, biasa terjadi ketika hujan deras turun di wilayah tersebut.

Air dari sungai kecil di sekitar Margahayu tak bisa menampung derasnya air hujan karena kondisi sungai yang menyempit dan dangkal akibat sampah.Air bercampur limbah dan sampah pun menggenangi jalan raya yang membuat sepeda motor dan minibus tak bisa melintasinya.“Sedangkan kendaraan besar seperti trukdanbusmasihbisamelintas. Pengendara sepeda motor maupun minibus yang nekat melintasi banjir,pasti akan mogok dan harus didorong,”kata warga Sayati, Ade Khaer. Dia berharap Pemprov Jabar segera meninggikan badan jalan dengan dibeton sehingga jalan tidak tergenang.

“Jangka panjangnya dengan menormalisasi sungai-sungai agar tak ada banjir,” tambahnya. Sementara itu, para pengendara motor terpaksa menerjang banjir cileuncang di persimpangan Jalan Pasirkoja-Soekarno Hatta,Kota Bandung. ant



Post Date : 19 September 2011