Banjir Rendam Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung

Sumber:Media Indonesia - 28 April 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

HUJAN deras yang terus mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan Sungai Citarum meluap. Air sungai pun menggenangi sejumlah desa di enam kecamatan.

Banjir merendam ribuan rumah warga di Kecamatan Banjaran, Majalaya, Rancaekek, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Cangkuang. Luapan Sungai Citarum dan Cisangkuy juga menggenangi puluhan hektare (ha) areal persawahan siap panen dan lahan perkebunan milik petani setempat.

Daerah yang paling parah terkena banjir adalah Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, yang berlokasi di bantaran Sungai Citarum. Ratusan rumah yang dihuni 950 kepala keluarga di delapan RW di wilayah itu terendam hingga ketinggian 30 cm. Selain itu, sekitar 350 rumah di Dayeuhkolot dan Baleendah tergenang.

Untuk menjaga terjadinya banjir susulan, aparat kecamatan dan desa setempat memasang tanggul di sekitar pinggiran Sungai Citarum dan Cisangkuy. "Pemasangan tanggul di sekitar pinggiran sungai hanya untuk meminimalisasi dan tidak menjamin menutup air sungai," ujar Darma, warga Banjaran, kemarin.

Meluapnya Sungai Citarum dan Cisangkuy sudah terdeteksi sejak Selasa (26/4), bersamaan turunnya hujan dengan intensitas tinggi. Sementara itu, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi mahasiswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi solidaritas pengumpulan beras untuk korban banjir bandang di Kabupaten Belu yang mulai kekurangan pangan.

Aksi itu dilakukan dengan cara membagikan selebaran kepada pengguna jalan dan melakukan kontak lewat telepon dengan berbagai donatur. Satu keluarga diharapkan bisa memberikan sumbangan beras minimal 1 kilogram.

Aksi yang digelar sejak dua hari terakhir akan berakhir 30 April mendatang. Hingga ke marin, beras yang terkumpul baru mencapai 50 kilogram.

LSM yang terlibat dalam aksi itu ialah Komunitas Akar Rumput, Cis Timor, Badan Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kupang, dan Perkumpulan Pikul. "Kita targetkan beras yang terkumpul mencapai 1 ton sampai akhir bulan ini," kata Koordinator Komunitas Akar Rumput (Koar) NTT Jan Windhy.

Aksi serupa juga digelar di Kabupaten Timor Tengah Selatan. "Jika tidak sempat mengantar, kami akan menjemput beras bantuan tersebut di rumah warga," katanya.

Dia mengatakan pengungsi banjir di daerah itu telah mencapai 454 keluarga atau 1.865 jiwa. Banyak pengungsi sudah kembali ke rumah menyusul genangan air di permukiman mulai berkurang. Namun, warga yang rumahnya roboh diterjang banjir masih bertahan di pengungsian. (EM/PO/N-1)



Post Date : 28 April 2011