Banjir Rob Terjang Pelabuhan Ratu

Sumber:Koran Tempo - 27 Januari 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SUKABUMI - Angin kencang disertai hujan deras terjadi di kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. Kondisi itu diperparah dengan banjir rob. Air laut pasang setinggi 50-60 sentimeter menggenangi rumah warga dan puluhan warung. Akibatnya, puluhan kepala keluarga pun terpaksa diungsikan.
 
"Banjir rob terjadi sejak dinihari," kata Ketua Badan Search and Rescue Daerah (Basarda) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqie, kemarin. Menurut Okih, ada sekitar 30 rumah warga di sepanjang Jalan Citepus, Kecamatan Pelabuhan Ratu, yang terendam banjir.
 
Seluruh permukiman warga yang tergenang banjir lokasinya berada di bibir pantai, sehingga saat air pasang tiba, air langsung masuk ke dalam rumah. Hal ini diperparah dengan jebolnya tanggul yang selama ini menahan ombak yang langsung mengarah ke permukiman nelayan.
 
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, mengatakan, BPBD telah menyiapkan dua buah tenda peleton untuk mengevakuasi warga dan bantuan logistik sementara di Kampung Cemara dan Cipatugaran. "Belum ada korban jiwa, tapi kita terus berkoordinasi dengan puskesmas setempat," ujarnya.
 
Sejumlah obyek wisata di Jawa Barat juga dilanda angin kencang. Obyek wisata Kawah Putih, misalnya, sempat ditutup sementara akibat angin kencang yang merobohkan pepohonan. "Jika ada perubahan cuaca yang ekstrem, kami akan tutup lagi untuk menjaga keselamatan pengunjung," kata Manajer Umum Jasa Lingkungan dan Produk Lain Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Lies Bahunta, lewat pesan pendeknya pada Tempo, kemarin. Obyek wisata yang sempat ditutup dua hari lalu itu mulai kemarin dibuka lagi.
 
Direktur Utama PT Graha Rani Putra Perkasa Putra Kaban mengatakan, angin kencang juga sempat merobohkan sejumlah pepohonan yang ada di kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Perahu. "Karena hujan dan angin keras, ada pohon-pohon tumbang," katanya. "Tapi Tangkuban Perahu masih aman dikunjungi karena pohon roboh berada di kawasan hutan."
 
Kaban mengaku, angin kencang itu tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan di Tangkuban Perahu. Dalam sehari, sekitar 2.000 pengunjung datang ke Tangkuban Perahu.
 
Prakirawan BMKG Bandung, Susiana, mengatakan daerah bertekanan rendah di Samudera Hindia, di selatan Jawa, sudah berkembang menjadi tropical cyclone. Angin kencang diperkirakan masih terus berlanjut hingga akhir pekan ini. "Pengaruh terjadinya siklon di Samudera Hindia itu memicu terjadinya angin kencang yang melanda seluruh Jawa Barat," kata Susiana. Kecepatan angin tertinggi tercatat terjadi Rabu, 25 Januari 2012, dengan kecepatan 45-48 kilometer per jam. DEDEN ABDUL AZIZ | AHMAD FIKRI | ENI S


Post Date : 27 Januari 2012