Banjir Tahunan di Dayeuhkolot Akibat Pendangkalan Sungai, Warga Minta Citarum Dikeruk

Sumber:Pikiran Rakyat - 17 Desember 2004
Kategori:Drainase
BANDUNG, (PR).- Warga yang rumahnya tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum minta pemerintah daerah segera melakukan pengerukan dan menata seluruh prasarana terutama pompa penyedot air, sehingga musibah yang berlangsung setiap musim hujan tidak terjadi lagi. "Kami tidak bermaksud mengecilkan bantuan pemda atau pengusaha yang selama ini tetap peduli. Namun, semua upaya untuk mengatasi masalah itu akan sangat berarti apabila lebih difokuskan pada akar persoalannya, yakni pendangkalan sungai. Makanya, yang lebih mendesak adalah pengerukan Citarum," kata Kepala Desa Cangkuang Wetan Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung, E. Sulaeman, Kamis (16/12).

Disebutkan, selama ini kepedulian para pengusaha di sekitar kawasan banjir dan pemda tetap ada kendati nilainya jauh dari kebutuhan. Oleh karena itu, pengerukan dan pembenahan alur sungai, serta penyelesaian kolam penampungan air yang dilengkapi dengan mesin pompa, mendesak dilakukan.

Selama ini, lanjutnya, warga tidak bisa berbuat banyak selain mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk ke rumah singgah. "Namun, rumah singgah bantuan gubernur juga tidak menyelesaikan masalah sebab luas dan jumlah bangunannya tidak sebanding dengan jumlah warga yang mengungsi," kata Sulaeman.

Selalu meluap

Camat Dayeuhkolot Drs. H. Agus Zakia, M.M., yang disampaikan Inen Herlan, Kasi Informasi dan Kehumasan mengatakan, saat ini genangan air sudah surut rata-rata 30 hingga 40 cm. "Mudah-mudahan jika hujan tidak turun, air sudah lepas lagi dan tinggal genangan," kata Inen.

Disebutkan, kawasan Dayeuhkolot merupakan cekungan Bandung. Akibatnya, endapan di alur Sungai Citarum dan anak-anak sungai seperti Kali Citepus dan Cipalasari cukup tinggi. Jadi, setiap musim hujan, air sungai selalu meluap. Kondisi itu diperparah oleh pendangkalan sungai akibat tumpukan sampah dan penyempitan.

Disebutkan, daerah langganan banjir tahunan di Dayeuhkolot yakni di Desa Cangkuang Wetan, Kelurahan Pasawahan, Desa Dayeuhkolot dan Citeureup.

Untuk mengantisipasi musibah serupa, Inen minta agar Pengendali Banjir dan Pengamanan Pantai (PBPP) segera menyelesaikan folder (kolam penampungan) yang ada di Kelurahan Pesawahan dan Cangkuang Wetan. Demikian pula penunjang lainnya seperti pompa penyedot air.

Pendangkalan

Wakil Ketua Komisi Gabungan DPRD Kab. Bandung, Endang S. Susilo, saat meninjau langsung ke lokasi banjir di Desa Cangkuang Wetan, kemarin, berjanji segera menghubungi pimpinan projek (pimpro) yang menangani kolam penampungan air tersebut. "Kami akan mempertanyakan kenapa pembangunannya lambat diselesaikan. Seharusnya projek itu tuntas sebelum musim hujan," katanya.

Setelah meninjau dan mempelajari apa yang telah terjadi di lokasi bencana tahunan itu, Endang menyimpulkan, pokok masalahnya adalah pendangkalan Sungai Citarum akibat limbah rumah tangga dan pelumpuran. Untuk itu pihaknya mendesak instansi terkait untuk melakukan pengerukan alur sungai dan menyelesaikan pembangunan kolam penampungan air.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 528 rumah yang dihuni sekitar 2.234 jiwa di Kelurahan Pasawahan dan Desa Cangkuang Wetan terendam banjir setinggi 0,75 hingga 1,5 meter akibat luapan Sungai Citarum, Selasa (15/12) lalu. Rumah yang tergenang banjir di Kelurahan Pasawahan sebanyak 136 buah dan sebuah masjid. Sedangkan di Desa Cangkuang Wetan mencapai 392 rumah dan satu masjid. (C-05)

Post Date : 17 Desember 2004