Bank Sampah Jadi Percontohan

Sumber:Koran Sindo - 09 April 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PALEMBANG– Program Bank Sampah yang dijalankan Pemkot Palembang mendapat perhatian khusus pemerintah pusat.
 
Bahkan peresmian empat titik Bank Sampah akan dihadiri langsung Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Jumat (13/4). Hal itu disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Palembang Agoeng Noegroho kemarin.Menurut Agoeng,Kota Palembang menjadi kota pertama yang membuat Bank Sampah di Sumatera. Bank sampah saat ini sebanyak empat titik yaitu Kecamatan Alang-Alang lebar (AAL),Setunggal, 28 Ilir, dan 1 Ulu.
 
“Pelaksanaan peresmiannya akan terpusat di Bank Sampah Griya Bahagia Kecamatan Alang- Alang lebar (AAL). Sementara pengelola tiga bank sampah lainnya akan ikut menghadiri peresmian di lokasi peresmian dengan membawa hasil karya sampah masing-masing,” kata Agoeng kemarin.Di tahun 2012 ini,sambungnya,Pemkot Palembang melalui BLH menargetkan untukpemekaranBankSampah di sejumlah wilayah lainnya. Tiga Bank Sampah yang siap didirikan tahun ini ada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan AAL,Kalidoni,dan Sako.Tiga Bank Sampah yang akan didirikan ini dilakukan bertahap.“Kita menargetkan tiap tahunnya berdiri tujuh Bank Sampah,”tukasnya.
 
Pihaknya mencatat, produksi sampah di Palembang setiap harinya semakin meningkat. Sebab, jumlah penduduk saat ini terus meningkat, ditambah kunjungan masyarakat dari luar daerah setiap harinya berimbas pada sampah yang dibuang.Dengan begitu,maka diperlukan solusi mengatasi sampah yan dimulai dari lingkungan terkecil.“Kita juga harapkan partisipasi masyarakat di lingkungannya semakin tinggi untuk membuat bank sampah,”katanya. Dengan begitu, tambah Agoeng, target terbangunnya tujuh bank sampah setiap tahun, setidaknya bisa terwujud. 
 
Sehingga target lingkungan kelurahan dan dilanjutkan ketingkat RT di Palembang memiliki satu lokasi bank sampah bisa tercapai dengan cepat. “Kita menargetkan sampah berkurang di Kota Palembang 7%,salah satu upaya dilakukan dengan bank sampah ini,”ungkapnya. Menurutnya, kendala yang dihadapi untuk penerapan bank sampah adalah keterbatasan jumlah petugas di BLH Palembang. 
 
“Kita masih kekurangan petugas yang membina dan sosialisasi kepada warga, kemudian penerapan kerja di bank sampah,pengomposan, pengembangan bank sampah dan lainnya.Kita harap adanya kerjasama dengan pihak SKPD dan tingginya partisipasi masyarakat,” kata Agoeng. Selain itu, pihaknya terus mendorong upaya penyaluran hasil bank sampah yang sudah ada. Dalam setiap even, karya daur ulang yang dibuat bank sampah selalu diikutkan. Hal ini, berguna untuk pengenalan produk hasil daur ulang yang bisa dikreasikan.“Kita minta bantuan dari berbagai level juga untuk ini,baik itu BUMN,swasta dan lainnya,”pungkas dia. 
 
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra sebelumnya mengungkapkan, perlunya bank sampah di setiap lingkungan di kawasan pemukiman karena dapat mewujudkan Palembang sebagai kota yang bersih.“Sehingga,jika satu kecamatan memiliki bank sampah bisa dipastikan masalah sampah di Palembang bisa teratasi,” tegas Eddy. yulia savitri


Post Date : 09 April 2012