Banyak Saluran Berubah Fungsi

Sumber:Suara Merdeka - 21 Mei 2005
Kategori:Drainase
PURWOKERTO-Banyak saluran irigasi, terutama di perkotaan, berubah fungsi menjadi tempat pembuangan air hujan dan limbah perumahan. Lumpur mengendap di dasar saluran sehingga menghambat aliran air. Tak ayal, pasokan air ke sawah pun berkurang.

Kepala Dinas Pengairan, Pertambangan, dan Energi Budi Susilo menyatakan untuk mengatasi masalah itu, dinas merekomendasikan pengembang perumahan wajib membuat sarana pengelolaan air di dalam kompleks berupa kolam atau sumur resapan. Pengendapan lumpur juga terjadi di saluran irigasi tersier, misalnya di Desa Banjarparakan dan Pesawahan, Rawalo.

Pengendapan membuat sawah di ujung saluran tak mendapat air. Sawah beririgasi teknis itu pun kekeringan. Padahal, tanaman padi baru berumur 30 hari. Puluhan petani lalu menyewa pompa air dengan ongkos Rp 10.000/jam. Untuk mengairi 0,5 bau (sekitar 3.500 m2) sawah butuh waktu 10-12 jam.

Perawatan

Dia mengemukakan sawah di desa itu masuk daerah irigasi Tajum. Prasarana pertanian itu dibangun tahun 1970-an, tetapi baru tahun 2000-2003 secara bertahap direnovasi.

Daerah irigasi Tajum terdiri atas bendungan serta saluran induk dan sekunder di bawah wewenang pemerintah pusat. Saluran tersier yang menyalurkan air langsung ke sawah tanggung jawab petani.

Dia menuturkan saluran tersier ke Pesawahan dan Banjarparakan terlalu panjang, sekitar 1 km. Apalagi saluran itu melewati permukiman. Dinas akan mengusulkan dalam APBD Banyumas 2006 ada pos untuk menangani pengendapan di saluran irigasi itu.

Di Tajum, kata dia, ada Persatuan Petani Pemakai Air (P3A). Organisasi itu memperoleh bantuan enam unit pompa air dari pemerintah pusat dan provinsi untuk mengantisipasi kekeringan, sebelum perbaikan saluran selesai. ''Mesin itu memerlukan bahan bakar minyak.''

Pengendapan lumpur juga terjadi di daerah irigasi Kalisapi, Banjarnegara. Saluran tersier kalisapi masuk wilayah Kabupaten Banyumas. Selain faktor saluran, debit air cenderung menurun.

Dia menyatakan penyebabnya bisa kerusakan lingkungan di bagian hulu dan perubahan pemanfaatan tanah. Hal itu memengaruhi simpanan air tanah berkurang. "Hujan sedikit banjir. Begitu terang kekeringan. Tak ada simpanan air tanah.'' (bd-53)

Post Date : 21 Mei 2005