Batal, PLT Sampah Bali

Sumber:Kompas - 19 Desember 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Denpasar, Kompas - Pembangkit listrik tenaga sampah yang rencananya dibangun di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung di Denpasar urung dibangun. Calon investor yang akan menandatangani nota kesepahaman dengan PT PLN Distribusi Bali tak pernah lagi bisa dihubungi. Belum jelas kenapa dia menghilang.

"Sudah kami tunggu sekian lama, tidak nongol-nongol. Kami hubungi juga tidak bisa-bisa. Ya sudah, akhirnya kami menganggap kerja sama kedua pihak tidak jadi dilaksanakan," kata General Manager PT PLN Distribusi Bali Ngurah Adnyana kepada pers di Denpasar, Senin (18/12).

Pembangunan pembangkit listrik tenaga (PLT) sampah termasuk dalam rencana penambahan produksi listrik di Bali, terutama untuk mengantisipasi pertambahan pemakaian listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisis awal, jika terealisasi, PLT sampah di Suwung dapat memproduksi minimal 9,6 megawatt (MW) dan mulai dapat difungsikan pada tahun 2009-2010.

Adnyana mengungkapkan, perusahaan calon investor PLT sampah itu sebenarnya sudah melakukan penelitian awal disertai penjajakan-penjajakan. Mereka antara lain meneliti kapasitas maupun potensi sampah di Suwung untuk diubah menjadi tenaga listrik. Namun, belum sempat ada pembahasan soal harga jual listrik kepada PLN dan penandatanganan nota kesepahaman, mereka tidak datang ke PLN. Tidak diungkapkan penyebab gagalnya kesepakatan. Adnyana mengaku, PLN tidak mendapat penjelasan dari investor tersebut. Namun, PLN bertekad melanjutkan rencana pembangunan PLT sampah itu dan sedang menunggu investor lain.

Dua kali lipat

Meski PLT sampah urung dibangun, PLN Distribusi Bali optimistis dapat memenuhi rencana tambahan produksi listrik sehingga menjadi 1.222 MW pada tahun 2010-2011, atau kapasitasnya lebih dari dua kali lipat dari kondisi sekarang yang baru mencapai 562 MW.

Rencana itu direalisasikan antara lain dengan cara membangun pembangkit listrik yang baru maupun menambah kapasitas tenaga listrik di pembangkit listrik yang ada. Misalnya, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Celukan Bawang, PLTU Bedugul, dan PLTU tenaga batu bara di Nusa Penida yang diharapkan beroperasi paling lambat tahun 2010.

Menurut perhitungan PLN, konsumsi rata-rata listrik di Bali per tahun meningkat 50-100 MW. Pada tahun 2010 diperkirakan konsumsi listrik meningkat menjadi 634 MW. (BEN)



Post Date : 19 Desember 2006