Bekasi, Depok Berbenah Menghadapi Banjir

Sumber:Media Indonesia - 19 Oktober 2009
Kategori:Drainase

RESAPAN air wilayah Kota Bekasi kini dipenuhi bangunan permanen. Keberadaan bangunan-bangunan itu membuat sedimen lumpur terus menebal, badan sungai menyempit, dan saluran air mendangkal.

Setiap tahun wilayah timur Jakarta itu menjadi langganan banjir. Perumahan yang berada di sepanjang daerah aliran sungai Kali Bekasi semisal Perumahan Villa Jatirasa, Pondok Gede Permai, Kemang Ivi Garden, Pondok Mitra Lestari, Jaka Kencana, Margahayu, Duren Jaya, Perumnas III, dan Nasio rutin dikunjungi banjir.

Jika penanganan tidak segera diambil, peristiwa tahun lalu akan terulang bahkan mungkin akibatnya lebih parah. Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Agus Sofyan berjanji segera mengambil tindakan. "Kami akan merehabilitasi kondisi yang ada," katanya, kemarin.

Janji tersebut bukan sekali dua kali diucapkan pejabat. Kenyataannya, sudah 10 tahun bangunan tanpa IMB berdiri di atas lahan resapan air, tapi tidak pernah ada tindakan.

Kepala Bidang Pembangunan pada Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Supandi Budiman berkilah kekurangan dana penertiban merupakan penyebab belum adanya tindakan.

Kota Bekasi yang seluas 2.001 km, tapi hanya 20% bangunan yang memiliki IMB.

Solusi banjir yang disiapkan saat ini adalah menyiagakan 25 perahu karet serta memfungsikan 27 pompa air di sejumlah perumahan.

Penakar hujan Kota Depok juga berbenah menyongsong musim hujan yang diperkirakan datang mulai Oktober 2009 hingga April 2010. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Herman Hidayat menyebut pihaknya telah memasang dua alat penakar curah hujan.

Alat itu dipasang di wilayah Kecamatan Cimanggis dan Pancoran Mas.Tujuannya, mengukur curah hujan agar bisa dilakukan antisipasi dan penerapan langkah-langkah penanggulangan.

Untuk mempercepat koordinasi dan menerapkan langkah penanggulangan, telah dipasang menara pemancar setinggi 60 meter di Kantor Bidang Sumber Daya Air Jalan Raya Bogor Kecamatan Cimanggis.

Dengan demikian, petugas lapangan bisa segera memberi informasi melalui handy talky kepada masyarakat dan pemerintah tentang kondisi air.

Di 40 titik rawan banjir akan disiagakan petugas pengawas. Titik banjir tersebut antara lain Perumahan Permata Duta, Tirta Mandala, Taman Duta, Pelni, dan Perumahan Bukit Cengkeh I dan II, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis. "Perumahan Bukit Cengkeh I dan II sering menjadi langganan banjir dan tergolong lokasi paling parah karena berada di pinggir kali," kata Herman Hidayat.

Menurutnya, banjir dapat diminimalkan dengan menormalisasi Kali Laya, Kali Cabang Timur, dan Kali Cabang Barat. Menormalisasi berarti membongkar 1.000 unit bangunan liar di tebing (Kali Laya, Kali Cabang Timur, Cabang Barat) yang berdiri di atasnya.

Juga, mengeruk lumpur serta memasang beronjong dan batu kali di lokasi tanggul irigasi Kali Laya. Saat ini, di Kota Depok, berlangsung pembersihan sampah-sampah di Kali Cabang Tengah serta Kali Cabang Barat yang merupakan penyumbang utama banjir ke Perumahan Bukit Cengkeh I dan II serta Perumahan Taman Duta.Golda Eksa Kisar Rajagukguk



Post Date : 19 Oktober 2009