Belanda dan Inggris Pelajari Dana Adaptasi

Sumber:Suara Pembaruan - 12 Desember 2007
Kategori:Climate
[NUSA DUA] Dana adaptasi harus mendapat porsi besar dalam Komitmen Periode Kedua Protokol Kyoto pasca-2012. Namun, dana adaptasi juga tidak mudah diterapkan. Sebelum diterapkan diperlukan analisis yang detail dan mendalam. Untuk itu, Belanda bekerja sama dengan Inggris dan Bank Dunia meluncurkan program riset "The Economics of Adaptation to Climate Change". Dalam dua tahun mendatang, basis ekonomi untuk adaptasi di enam negara akan dikaji.

"Kami tidak akan membuat buku lain tentang perubahan iklim. Kami ingin menyajikan data konkret tentang biaya yang harus ditanggung serta efektivitas adaptasi bagi perubahan iklim untuk masing-masing negara," ungkap Menteri Kerja Sama Pembangunan Belanda, Bert Koenders, di sela-sela Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, Selasa (11/12).

"Informasi konkret tentang strategi-strategi adaptasi dan biaya yang dibutuhkan diharapkan bisa diperoleh lewat studi ini. Data tersebut akan memungkinkan diambilnya kebijakan yang spesifik tentang dana adaptasi," katanya.

Bert mengatakan tujuan utama studi tersebut adalah untuk membantu para pengambil keputusan di negara-negara berkembang membuat pilihan-pilihan. Selain itu, diharapkan dapat membantu pembuatan perencanaan, penyusunan program, dan penganggaran skema-skema adaptasi di dalam program pembangunan.

Koenders membantah mereka berencana memberlakukan model universal adaptasi ke sejumlah negara. "Pada akhirnya kami tidak hanya melihat pada biaya adaptasi, tapi juga mengupayakan segala sesuatunya agar dapat bekerja secara efektif," kata Koenders.

Negara-negara industri maju, lanjutnya, harus bertanggung jawab terhadap perubahan iklim, dengan mengeluarkan dana ekstra sehingga negara-negara berkembang dapat beradaptasi. "Kuncinya, negara-negara 'penghasil polusi' harus membayar," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Inggris Phil Woolas menyatakan adaptasi terhadap perubahan iklim adalah hal penting. Setiap urusan iklim di masa depan harus memasukkan adaptasi dan mitigasi. "Saya gembira bahwa Inggris mampu membantu kajian regional dampak ekonomi perubahan iklim. Studi ini akan membantu negara-negara Asia Tenggara membiayai dan melaksanakan kebijakan perubahan iklim dan menghindari biaya-biaya lebih tinggi di masa depan," katanya. [E-9/PR/A-16]



Post Date : 12 Desember 2007