Belanda Hibahkan 4,8 Juta Dollar AS untuk Sanitasi

Sumber:Kompas - 17 April 2007
Kategori:Sanitasi
Solo, Kompas - Pemerintah Belanda mengalokasikan dana hibah 4,8 juta dollar AS atau senilai Rp 43,2 miliar untuk program sanitasi di enam daerah. Akibat minimnya kesadaran akan kebersihan dan rendahnya tingkat pendapatan, 60 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses sanitasi yang layak.

Hal itu dikatakan Kepala Subdirektorat Air Minum dan Air Limbah Direktorat Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nugroho Tri Utomo seusai acara presentasi Kelompok Kerja Sanitasi Pemerintah Kota Solo dan Blitar di Solo, Senin (16/4).

Nugroho mengatakan, terbatasnya dana hibah dari Pemerintah Belanda mengakibatkan semua daerah harus berkompetisi. Karena itu, untuk mendapatkan dana hibah tersebut, Bappenas membuka kesempatan kepada daerah-daerah yang sanitasinya buruk tetapi memiliki komitmen dan kemauan tinggi untuk memperbaiki sanitasi di daerahnya.

Kemauan dan komitmen dalam program sanitasi salah satunya dengan mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Enam daerah, yaitu Kota Jambi (Provinsi Jambi), Payakumbuh (Sumatera Barat), Solo (Jawa Tengah), Blitar (Jawa Timur), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Denpasar (Bali), berhasil mendapat dana hibah itu.

Besar kecilnya bantuan per daerah bergantung pada kuatnya komitmen tiap daerah mengimplementasikan program sanitasi seperti tercermin dari APBD.

"Sasaran program sanitasi adalah penanganan air limbah, pengelolaan sampah, dan penyediaan drainase lokal," katanya. Dia mengakui, tanpa ada dukungan dari luar, sangat mustahil program ini bisa berjalan.

Data Bappenas mencatat, 30 tahun terakhir alokasi pemerintah untuk sanitasi hanya 820 juta dollar ASatau Rp 200 per orang per tahun. Untuk mewujudkan sanitasi yang layak, butuh dana minimal Rp 47.000 hingga Rp 53.000 per orang per tahun.

Kepala Badan Perencanaan Daerah Kota Solo Triyanto menyatakan, alokasi dana sanitasi Kota Solo tiga tahun terakhir tak lebih dari 3 persen dana APBD. Pemerintah akan meningkatkannya menjadi 5 persen.

Targetnya adalah meningkatkan pelayanan sanitasi pengolahan air limbah dari 10,64 persen jadi 22 persen pada 2010. (LIA)



Post Date : 17 April 2007