Belasan Kecamatan Rawan Banjir

Sumber:Koran Sindo - 08 November 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA (SINDO) – Sebanyak 11 kecamatan di Jakarta berpotensi tinggi terkena banjir pada Januari–-Februari 2009.Di Jakarta Barat,kecamatan yang rawan banjir adalah Cengkareng, Grogol, Petamburan, dan Kalideres.

Sementara di Jakarta Selatan berada di Pasar Minggu,Kebayoran Baru,dan Mampang. Empat kecamatan lainnya berada di Jakarta Timur,yaitu Ciracas, Cipayung, Makasar, dan Kramatjati. Kepala Bidang Informasi Klimatologi dan Kualitas Udara Badan Meteorologi dan Geofisika Hendro Santoso mengatakan, prakiraan tersebut untuk potensi banjir di Jakarta pada Januari– Februari.

”Di kedua bulan tersebut, curah hujan di Jakarta sangat tinggi,” kata Hendro kemarin. Menurutnya, kategori curah hujan sangat tinggi adalah di atas 400 mm per bulan. Kategori curah hujan menengah yaitu 200–400 mm per bulan dan rendah 100–200 mm per bulan.

Sementara kategori aman yaitu kurang dari 100 mm per bulan. Ketika ditanya apakah banjir akan parah seperti pada 1999 yang menenggelamkan sebagian Jakarta, Hendro tidak menjelaskan secara terperinci.Apalagi,penyebab banjir bukan hanya disebabkan curah hujan, melainkan juga karena daya dukung lingkungan di Jakarta yang semakin rendah. ”Kalaupun hujan setiap hari namun daya dukung lingkungan bagus, banjir tidak mungkin terjadi,”tuturnya.

Hendro menjelaskan,saat ini Jakarta kurang daerah resapan untuk menampung jatuhnya air ke tanah. Selain itu,drainase buruk karena sifat air yang cenderung bergerak bukan hanya diam di tempat mengakibatkan air mengalir ke daratan yang lebih rendah dan hasilnya adalah banjir.” Jakarta juga kurang tempat penampungan air seperti waduk, kali, situ ataupun danau,” tuturnya.

Musim hujan diperkirakan mereda pada Maret. Namun, intensitasnya masih akan meninggi di selatan Jakarta karena adanya angin munson yang berasal dari Australia. Letak ekuatorial atau posisi matahari serta pengaruh lokal,yakni letak selatan Jakarta dekat dengan pegunungan menyebabkan kelembapan tinggi sehingga mengundang terjadinya hujan.

”Utara Jakarta yang akan selesai duluan periode musim hujannya,”tuturnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengatakan, secara struktural pemprov telah menyiapkan alat pengendali banjir.

Sementara secara nonstruktural,pihaknya akan menyiapkan peraturan gubernur agar setiap pemilik rumah baru membangun sumur resapan atau biopori agar dapat menyerap air hujan, sehingga kandungan air tanah tidak cepat habis.Pihak kecamatan juga akan disiagakan untuk mencegah banjir yang terjadi semakin parah ataupun jatuhnya korban. (neneng zubaidah)



Post Date : 08 November 2008