Berbasah Basah Meneliti Kegunaan Air

Sumber:Harian Seputar Indonesia - 07 September 2005
Kategori:Air Minum
Kecipak kecipuk kecipak kecipuuk. Suara Air terinjak injak kaki kecil belasan anak. Mereka sedang meneliti kualitas air di sungai kecil yang melintasi Sekolah Alam Kandank Jurank Dik Doank, di bilangan Kampung Sawah, Pamulang, Tanggerang, Minggu pagi.

Tanpa alas kaki, anak anak itu nyemplung ke sungai dangkal itu. Beragam Alat digunakan. Diantaranya meteran berbentuk gulungan pita, penggaris, thermometer, alat penyaring, dan alat pengukur ph air.

Sepasang anak tampak menjulurkan pita meteran, mengukur lebar sungai. Anak lain tampak memainkan alat saringannya mengambil lumpur sungai.

Ayo kita ukur kecepatan arus air, kata Gani Ghaliyah, siswi kelas 2 SMPN 92 Rawamangun didampingi rekannya Fitri Aprilla. Gani memegang sebuah penggaris. Sedangkan Fitri memegang sebuah bola ping pong dan sebuah handphone yang digunakan stop watchnya.

Penggaris diletakkan memanjang mengikuti alur arus sungai, bola ping pong diletakkan di ujung penggaris yang menunjukkan angka nol. Selanjutnya, bola dilepaskan mengikuti alur sungai bergerak kearah deret ukur angka di penggaris.

Bersamaan dengan itu, stop watch dihidupkan untuk mengukur kecepatan pergerakan bola dari ujung penggaris ke ujung lainnya. Hasilnya menunjukan kecepatan air sungai tersebut adalah 0,18 cm per detik.

Endro Catur Nugroho dari British Council, mengatakan, anak anak itu sedang mengikuti program Montage World. Mengambil judul Take A Dip : The Water in Our Lives, British Council bekerjasama dengan SMPN 92 Rawamangun dan Sekolah Alam Dik Doank, melakukan penelitian yang berhubungan dengan air. Siswa yang ikut kegiatan itu sekitar 30 orang dari kelas 1 sampai kelas 3.

Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok mengambil sample air dari sungai dekat sekolah alam Dik Doank. Mereka pun mengujinya secara visual. Penelitian air meliputi, mengukur labar kali, kecepatan arus air, kadar ph air, kandungan mikroorganisme yang ada di air ini. Air ini nantinya layak digunakan untuk apa bagi masyarakat, kata Endro.

Aplikasi

Program tersebut merupakan salah satu aplikasi dari pelajaran biologi di sekolah. Kita melakukan ini karena merasakan perlu adanya bentuk implementasi nyata dari pembelajaran di kelas. Jadi ini bentuk pembelajaran nyata di lapangan. Ketika kembali ke sekolah mereka bisa membagi pengetahuannya kepada teman temannya dan akhirnya mengerti oh ternyata seperti ini lho aplikasi dar pelajaran di kelas,papar Endro.

Lantaran anak anak selama enam hari belajar di sekolah, nah lewat kegiatan semacam ini diharapkan anak anak mendapat sedikit rekreasi sambil belajar. Tujuan akhirnya supaya mereka mau berbagi dengan teman teman di luar negeri tentang kepedulian mereka soal lingkungan lewat program Montage World. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di portal Montage World berskala internasional,ungkap Endro.Endro berharap, kegiatan tersebut makin banyak diikuti oleh sekolah sekolah lain. Selama ini, sebenarnya kurikulum yang disediakan lebih berorientasi di dalam kelas. Kegiatan semacam ini penting agar anak anak dapat menatap ke luar kelas mereka.

Hal itu sesuai dengan slogan Montage World : Beyond The Far Wall Our Classroom. Jadi anak anak bisa melihat sesuatu di luar kelas mereka dan juga melihat di luar negara mereka. Bahwa di sana sebenarnya mereka punya banyak teman untuk saling berbagi dalam hal apa pun.

Sementara itu, Nugie, bintang tamu yang ikut mendampingi anak anak dalam kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan semacam ini akan menjadi sebuah penanaman memori yang baik bagi kehidupan mereka di masa depan.

Selanjutnya, kalau anak anak sudah punya kesadaran akan lingkungan, mereka akan mengikuti aturan aturan yang baik demi menjaga lingkungan di sekelilingnya.

Pendidikan sejak dini sola lingkungan saya rasa penting, imbuh penyanyi terkenal dengan tema lagu lagu bernuansa lingkungan . Diantaranya lagu berjudul Pelukis Malam dan Pembuat The itu.

Sedangkan, salah satu orang tua murid, Endro mengaku senang sekali dengan kegiatan semacam ini. Dari kegiatan semacam itu diharapkan anak anak menjadi peduli dengan lingkungan. Di kehidupan keseharian mereka bisa menuju ke lingkungan yang sehat. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga anak anak tidak memperlakukan alam dengan semena mena.

Senada dengan Endro, Asep Syarifudin, Ketua Komote Sekolah SMP 92 Rawamangun, juga setuju dengan kegiatan semacam itu. Kegiatan tersebut merupakan sebuah bentuk pelajaran langsung di lapangan. Dari hasil penelitian ini anak anak menjadi tahu persis bahwa air itu sangat penting sekali bagi kehidupan kita.

Kegiatan ini seru banget. Kalau bisa kegiatan belajar seperti ini dipersering karena sekalian jadi ajang jalan jalan buat kita,kata Dini Ghaliyah, siswi berkacamata yang bercita cita ingin jadi desainer itu. ( iwn )

Post Date : 07 September 2005