Berjuang Melawan Krisis Air

Sumber:Fajar - 31 Mei 2005
Kategori:Air Minum
KUALITAS air sumur-dalam (sumur bor) yang dialirkan PDAM Parepare ke setiap rumah memang telah lama dikeluhkan warga Parepare. Namun, PDAM tak bisa berbuat banyak karena anggaran untuk mengganti teknologi sumur-dalam ternyata tak mampu disiapkan pemerintah.

Sekelumit persoalan inilah yang terus menghantui pikiran Faharuddin SE MM, Direktur PDAM Kota Parepare, sejak mulai bertugas di Parepare.

Kondisi keuangan PDAM Parepare boleh dibilang masih pas-pasan. Data tahun 2003 misalnya, menyebut pendapatan total PDAM ini sekitar Rp4,8 miliar dibandingkan dengan biaya operasional Rp4,6 miliar. Dari angka ini memang masih untung, namun dari adanya belitan utang yang berlipat ganda, PDAM tetap mengalami kesulitan melakukan investasi untuk perluasan dan peningkatan jaringan.

Pelanggan air di Parepare terus meningkat. Tahun 2005 ini telah mencapai 14.000 sambungan, sementara PDAM baru memiliki lima unit IPA (dari Sungai Solo Karajae) dengan produksi 33 liter per detik (terpasang 60), 6 unit sumur-dalam dengan produksi 62 liter per detik (perpasang 100) dan 1 unit sumur dangkal yang khusus untuk pelayanan dengan mobil tangki dengan produksi 3 liter per detik (lima buah).

Sebenarnya, kemampuan memproduksi air baku masih mampu mencover kebutuhan air di Parepare, namun kendala utama karena kemampuan teknologi terbatas, baik dalam penyalurannya maupun kualitas air. Sampai kini air yang sampai ke rumah-rumah penduduk, terpaksa digilir 12 jam per hari untuk kawasan tertentu, dengan kualitas air mengandung zat besi (fe) dan manga (mg).

"Kendala paling serius yang kami alami adalah Intalasi Penjernihan Air (IPA) IV Solo Karajae belum bisa difungsikan, lantaran pipa induk di daerah Wake'e rusak parah. PDAM terpaksa melakukan pembongkaran ulang dengan membiayai sendiri proyek tersebut, berkisar Rp200 juta dengan panjang mencapai 700 meter. Kami perkirakan proyek ini baru bisa rampung sekitar Agustus mendatang," ungkap Direktur sekaligus Ketua Kadin Parepare.

Dalam program jangka (2004-2008), Direksi PDAM mengusulkan ada menaikkan tarif air di Parepare dari Rp950 menjadi Rp1.500. Rencana kenaikan tetap akan melibatkan elemen masyarakat, perwakilan pelanggan, mahasiswa dan DPRD agar mendapat dukungan luas.

Post Date : 31 Mei 2005