Bersatu Melawan Perubahan Iklim

Sumber:Media Indonesia - 05 Juni 2009
Kategori:Lingkungan

HARI ini masyarakat dunia kembali merayakan Hari Lingkungan Sedunia (World Environment Day (WED). Kini peringatan yang menanamkan kesadaran terhadap lingkungan itu telah diperingati selama 27 tahun.

Seiring dengan peristiwa tersebut, berbagai negara di dunia turut memperingatinya.

Peringatan Hari Lingkungan Sedunia tidak bisa dipisahkan dari upaya United Nations Environment Programme (UNEP) ingin membangkitkan kesadaran publik terhadap lingkungan.

Saat itu, organisasi lingkungan PBB itu ingin mengajak pemerintah setiap negara agar memiliki political will terhadap kepedulian lingkungan.

Peristiwa penting tersebut berlangsung pada 5 Juni 1972, di Stockhlom, Swedia.”Stockhlom tanpa diragukan lagi merupakan tempat peristiwa penting dalam perkembangan environmentalism internasional,” kata John McCormick, pakar politik dari Amerika Serikat yang dituangkan dalam bukunya yang bertajuk Reclaiming Paradise.

Terkait dengan peristiwa bersejarah itu, akhirnya UNEP pun menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Sedunia. Sejak 1972 hingga sekarang, setiap 5 Juni negaranegara di seluruh dunia secara serentak memperingati Hari Lingkungan Sedunia.

Pada tahun ini, Hari Lingkungan Sedunia mengambil tema Your Planet Needs You-UNite to Combat Climate Change. Tuan rumah peringatan Hari Lingkungan Sedunia kali ini adalah Meksiko. Negara Amerika Latin ini terpilih menjadi penyelenggara peringatan dunia karena memiliki beberapa alasan.

UNEP menilai Meksiko memiliki peran besar dan berupaya keras melawan perubahan iklim. Salah satunya turut berpartisipasi dalam penjualan karbon.

Negara itu juga turut menjadi partner Kampanye Satu Miliar Pohon sebagai bagian dari kampanye UNEP.

Pemberian penghargaan Tak hanya Meksiko dan negara-negara lainnya di dunia, Indonesia pun turut menyemarakkan peringatan Hari Lingkungan Sedunia.

Berbagai acara dari formal yang digelar di Istana Negara, hingga acara hiburan yang rencananya diadakan di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, telah disiapkan.

“Jika tema peringatan Hari Lingkungan Sedunia bertema Your Planet Needs You-UNite to Combat Climate Change, tema nasional menjadi Bersama Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim,” kata Ketua Panitia Pelaksana Hari Lingkungan Sedunia Indonesia Henry Bastaman, saat ditemui di kantornya, Rabu (3/6).

Bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Sedunia, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat itu mengatakan, pihaknya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah menyebarluaskan tema itu.

Dengan tema tersebut, masyarakat dan pemerintah diharapkan turut aktif berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dari perubahan iklim. Untuk menggugahkan dan meningkatkan kesadaran lingkungan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menggelar berbagai acara.

Menurut rencana, pagi ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Adipura kepada kota dan kabupaten yang berhasil mengelola lingkungan dengan baik.

Selain itu, presiden juga memberikan penghargaan Kalpataru kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang berjuang untuk lingkungan.

Tak hanya para orang tua yang mendapat penghargaan lingkungan. Untuk menanamkan kesadaran terhadap pentingnya lingkungan terhadap kaum muda, KLH memberi penghargaan lingkungan Adiwiyata. “Penghargaan diberikan kepada sekolah yang sudah memiliki kebijakan dan visi lingkungan yang baik,” jelas Henry.

Meski Hari Lingkungan Sedunia digelar setiap tahun, mulai dari acara formal hingga acara yang bersifat hiburan, kondisi lingkungan di Indonesia belum berubah secara signifikan.

Untuk menanggapi sikap kritis tersebut Henry mengatakan, kritik tak hanya ditujukan kepada KLH, tetapi departemen lain yang terkait.

Ia menilai sikap kritis tersebut pertanda bahwa masyarakat ingin sekali perubahan bidang lingkungan ke arah lebih baik.

“Bagi kami ini adalah evaluasi dari masyarakat.

Namun, perlu diingat bahwa kesadaran terhadap lingkungan tidak bisa sadar saat mendapat informasi. Karena, hal itu perlu didukung perubahan perilaku,” paparnya.

Orang baru sadar dan pentingnya peduli terhadap lingkungan biasanya bila telah terjadi musibah, seperti bendungan jebol, banjir datang, dan serangan penyakit. “Kami berharap dengan peringatan hari lingkungan kesadaran masyarakat akan semakin meningkat,” tandasnya.

Pada setiap peringatan Hari Lingkungan Sedunia yang menekankan antisipasi perubahan iklim selalu digembar-gemborkan mengenai upaya menghapus dan mengurangi penebangan pohon. Selama ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan laju deforestation yang cepat.

Dengan besarnya kawasan hutan yang hilang, Indonesia pun dituding kurang berpartisipasi dalam mengurangi dampak pemanasan global.

Menurut Henry, tuduhan itu tidaklah relevan. Justru dari tahun ke tahun, Indonesia sukses menekan laju deforestation.

Empat tahun lalu, deforestation di Indonesia masih 2,1 juta sampai 2,4 juta hektare per tahun. Kini menurun menjadi 1,1 juta hingga 2,1 juta hektare per tahun. “Saya tidak tahu apakah ini signifikan atau tidak. Bagi saya penurunan satu juta hektare per tahun itu sesuatu yang besar,¨ jelasnya. Deri Dahuri



Post Date : 05 Juni 2009