Bersihkan Bali, Bersihkan Pantai Kuta

Sumber:Jurnal Nasional - 21 Desember 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
SIAPA yang tak kenal pantai Kuta Bali? Keindahan hamparan pasir putih, pantai landainya, dan pemandangan sunset-nya sudah mendunia. Sebagai surganya berselancar, Pantai Kuta juga menjadi tempat favorit para surfer.
 
Hanya berjarak 1,5 km dari Airport Ngurah Rai Bali, Pantai Kuta bisa ditempuh hanya lima menit saja dari Bandara, dan 20 menit dari pusat kota Denpasar. Pantai Kuta mempunyai panjang pantai sekitar 1500m. Letaknya yang strategis ini ditambah lagi dengan keramahtamahan masyarakatnya. Hal ini menambah daya pikat bagi wisatawan domestik maupun asing untuk terus datang ke kawasan ini. Semuanya sempurna.
 
Hingga suatu hari, segudang prestasi itu tercoreng. Penyebabnya tak lain karena sampah. Ya, Pantai Kuta Bali pada Maret 2011 lalu tak jauh berbeda dengan Tempat Pembuangan Sampah di Bantar Gebang Bekasi. Sampah menumpuk di sepanjang pantai ini.
 
Protes wisatawan mengalir deras. Mereka tentu kecewa. Pantai Kuta tak lagi seindah yang dibayangkan dan dinikmati sebelumnya. Protes wisatawan mancanegara itu diakui oleh Ketua Satgas Pantai Kuta Gusti Ngurah Tresna waktu itu.
 
Tresna mengatakan salah satu wisatawan mancanegara asal Jerman mengeluh Pantai Kuta yang dulu menyenangkan sekarang dipenuhi tumpukan sampah. Pantai Kuta tak lagi eksotik. "Dia melihat di promosi bahwa Pantai Kuta sangat indah dan eksotik, namun begitu tiba di pantai, ia kecewa. Inikah surga, katanya menyindir," kata Tresna.
 
Mendapat protes, Tresna langsung merespons keluhan wisatawan asing tersebut dengan membersihkan Pantai Kuta dari tumpukan sampah. Ia pun mengerahkan seluruh pedagang di pantai, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung, serta menurunkan tiga kendaraan alat berat.
 
"Ternyata wisatawan itu menunggu aksi kita membersihkan sampah. Namun, ia kembali melihat, setelah pantai bersih, sampah lainnya kembali datang ke pantai Kuta,‘ kata Tresna mengeluh. Ternyata datangnya berbagai sampah ini memang terkait dengan cuaca dan musim. Tresna mengatakan sepanjang angin kencang, sampah dari berbagai daerah akan tetap datang ke pantai ini.
 
Menurut informasi yang dihimpun, Pantai Kuta memang rentan tercemar oleh tumpukan sampah. Letaknya sangat memungkinkan sampah laut datang ke bibir pantai Kuta, terutama jika musim angin barat datang. Jadilah sepanjang pasir putih yang cantik berubah menjadi tempat timbunan sampah di sepanjang pantai.
 
Hal inilah yang menjadi tantangan bagi bupati Badung untuk selalu menjaga kebersihan pantai Kuta. Apalagi, pada Oktober 2013, Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional KTT APEC. Tentunya sebagai tuan rumah, Bali harus berbenah mempercantik objek-objek wisatanya.
 
Menurut Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim. Bali sebagai tuan rumah tentunya harus siap menyambut hajatan besar ini. Mereka harus mempersiapkan obyek wisata dan suvenir andalan khas Bali.
 
Masyarakat tentunya juga harus berpartisipasi. “Untuk itulah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama warga Bali mulai beberapa hari lalu melakukan aksi Gerakan Bali Bersih guna menyambut pelaksanaan KTT APEC pada Oktober 2013," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim.
 
Firmansyah mengatakan, wisatawan yang datang saat ini ke Bali sudah melebihi jumlah penduduk Bali. Dari data yang masuk, jumlah wisatawan ke Pulau Dewata telah mencapai 3,4 juta orang. Saat KTT APEC berlangsung nanti, tentunya akan ada lebih banyak lagi wisatawan. Maka itu, melalui gerakan Bali Bersih ini dilakukan untuk menjaga kebersihan pariwisata dan meningkatkan citra Indonesia di dunia Internasional.
 
 
Menurut Firmansyah Rahim, yang menjadi sasaran Gerakan Bali Bersih kali ini adalah obyek wisata Pantai Kuta dengan melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Pantai Kuta dan sekitarnya. Gerakan ini merupakan aksi bersama melibatkan seluruh stakeholder dan aspek lingkungan yang ada di sekitar destinasi pariwisata dalam upaya mendongkrak citra Indonesia di mata dunia.
 
Dia berharap, aksi Bali Bersih dapat menggugah kesadaran semua komponen di Bali mengenai pentingnya kebersihan secara terus-menerus, terlebih menjelang penyelenggaraan APEC tahun depan.
 
Tujuan gerakan ini, adalah pertama, mendukung pelaksanaan KTT APEC 2013 lewat partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan. Kedua, membangun budaya dan perilaku menjaga kebersihan sebagai bagian kehidupan masyarakat. Gerakan ini juga mengajak masyarakat Indonesia, umumnya, dan Bali, khususnya, untuk menciptakan lingkungan destinasi pariwisata yang bersih, indah, dan menarik sebagaimana prinsip Sapta Pesona. Timur Arif Riyadi


Post Date : 21 Desember 2012