Bogor Hujan, Jakarta Banjir 2 Meter

Sumber:Suara Pembaruan - 11 November 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

[JAKARTA] Hujan deras yang terus mengguyur kawasan Bogor, Jawa Barat, sejak Senin (10/11) siang hingga malam, mengakibatkan Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya, sejumlah kawasan di Ibukota terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter pada Selasa (11/11) dini hari. Sebagian wilayah Ibukota lainnya juga digenangi air akibat hujan di Jakarta sepanjang Senin.

Berdasarkan pantauan SP di sejumlah lokasi, seperti di wilayah Kelurahan Rawajati, Kalibata, Jakarta Timur, ketinggian air Sungai Ciliwung masih naik sekitar 1-2 meter dari biasanya.

Menurut beberapa warga yang tinggal di RT 2 RW 7 Kelurahan Rawajati, air sudah mulai terlihat naik sejak Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB. "Sebagian besar rumah yang berada di sepanjang aliran Kali Ciliwung sudah terendam sampai sepinggang sejak kemarin malam hingga pagi ini. Kira-kira naik 1,5 meter dari biasanya," kata Diah, seorang warga yang juga tinggal di bantaran kali kepada SP, Selasa (11/11) pagi.

Menurutnya, banjir kali ini belum terlalu parah. Biasanya, ketinggian air di situ bisa naik lebih dari tiga meter bila hujan terus mengguyur, terutama hujan dari hulu di Bogor. Dengan kejadian ini, warga pun sudah mengantisipasi lebih dulu dengan memindahkan perabotan dan barang berharga ke tempat lebih tinggi. Malah, beberapa warga juga sudah ada yang bersiap-siap membangun sejumlah pondasi dengan batu kali untuk mencegah terjadi longsor.

Sementara itu, di tempat lain ketinggian air hingga saat ini juga dirasakan masih mengganggu warga di RT 4 dan RT 6 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Walaupun air sudah mulai surut, di tempat itu masih terlihat sampah-sampah berserakan di dalam rumah warga yang tinggal di sepanjang bantaran kali.

"Sekarang air sudah mulai surut. Tadi malam ketinggian air sempat menggenangi setengah bagian pintu rumah. Banyak perabotan rumah tangga tersapu arus sungai," ucap Darmi, warga RT 6, Kelurahan Bukit Duri, Tebet.

Banjir juga merendam sekitar 350 rumah di dua perumahan Bukit Cengkeh, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin malam. Banjir merendam rumah-rumah warga di enam RT Perumahan Bukit Cengkeh 1 dan 2. Perumahan itu memang dikenal sebagai kawasan rawan banjir. Ketinggian air di sana mencapai satu meter. Sebagian warga sudah menyelamatkan barang-barang berharganya ke tempat lebih tinggi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Depok, Herman Hidayat yang ditemui SP Selasa pagi mengatakan, kawasan itu memang rawan banjir. Ditambahkan, untuk penanganan banjir di Kota Depok, Bidang Sumber Daya Air telah menganggarkan Rp 30 miliar. Dari anggaran sebesar itu tidak saja digunakan untuk memperbaiki infrastruktur umum yang rusak akibat banjir, tetapi juga diperuntukkan bagi penataan irigasi dan konservasi.

Adapun, daerah-daerah rawan banjir di Kota Depok sejauh pendataan Bidang Sumber Daya Air berjumlah 35 titik yang antara lain di Perumahan Pondok Duta, Perumahan Tapos, Perumahan Jati Jajar, Komplek Caning Ampe, di Jalan Margonda dan di beberapa kawasan pada daerah aliran Sungai Angke, Pesanggrahan, Ciliwung, Cipinang, dan Kali Cikeas. Sejauh ini, kata Herman, jumlah daerah rawan banjir tidak bertambah, namun di beberapa kawasan disertai dengan longsor dan ada tanggul sungai yang jebol.

Mati

Sementara itu, akibat hujan deras yang mengguyur Ibukota sepanjang Senin, sebanyak 17 traffic light (TL) atau lampu pengatur lalu lintas yang tersebar di wilayah Ibukota mengalami kerusakan. Hingga Selasa (11/11) pagi, lampu lalu lintas itu masih tidak berfungsi dengan baik.

Traffic Management Centre Polda Metro Jaya menyebutkan, akibat kerusakan itu terjadi kepadatan arus lalu lintas di berbagai ruas jalan utama di Ibukota. Terutama di perempatan jalan pada 17 titik lampu pengatur lalu lintas yang rusak.

Lampu lalu lintas yang rusak seperti di Jakarta Barat, yakni TL Wadas, Joglo. Lalu di Jakarta Selatan, TL Pondok Labu, Jagakarsa, Adityawarman, Pondok Pinang, Pejaten Barat, Lapontin, dan TL Hankam Veteran. Kemudian di Jakarta Utara, kerusakan dialami TL Enggano Pos 8, PPT, sedangkan di Jakarta Timur seperti di TL Cipinang Ketoprak, Caglak, Terminal Pulo Gadung, dan TL Cipinang Lontar. [YRS/W-5/Y-4]



Post Date : 11 November 2008