Buruk, Kualitas Air di Barak Penampungan Pantai Barat

Sumber:Kompas - 02 Maret 2005
Kategori:Aceh
Banda Aceh, Kompas - Pengungsi, yang bermukim di tenda-tenda dan barak sepanjang pesisir pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam, mulai mengeluhkan kualitas air sumur yang mereka gunakan sehari-hari. Selain asin, air sumur juga keruh. Sementara distribusi dari mobil-mobil tangki air sering terlambat.

"Untuk mandi saja kami takut menggunakannya, apalagi minum," kata Mimi (40), penghuni Barak Desa Lampaya, Kecamatan Lhok Nga, Aceh Besar, pekan lalu.

Masalah buruknya kualitas air sumur di pesisir pantai barat juga diutarakan sejumlah pengungsi yang tinggal di tenda-tenda pengungsian. Mardiani, pengungsi dari Kecamatan Leupung, Aceh Besar, mengatakan, air sumur di sekitar tenda pengungsian terasa asin sehingga tidak baik digunakan untuk air minum dan masak.

"Memang tidak terlalu keruh, tapi rasanya asin seperti air laut. Jadinya, air itu kami gunakan untuk mandi saja. Untuk minum, kami harus menunggu air dari mobil tangki," katanya.

Sayangnya, air bersih yang didistribusikan mobil-mobil tangki ke barak pengungsian tidak datang teratur. Bahkan, pengungsi beberapa kali tidak memperoleh pasokan air bersih selama seminggu. "Di sini ada bak penampungan, tapi jarang sekali diisi sama mobil tangki. Pernah tidak diisi sampai seminggu lebih," kata Mimi.

Akibat terbatasnya air bersih, untuk minum dan memasak, para pengungsi mengaku harus mencari ke rumah-rumah penduduk yang tidak hancur karena gempa dan tsunami, yang jaraknya 1-2 kilometer.

Sulitnya memperoleh air sumur yang baik di pesisir pantai barat juga diakui Ramli, pengawas pengeboran sumur Barak, Desa Lamkrut, Kecamatan Lhok Nga, Aceh Besar. Menurut dia, untuk memperoleh air sumur berkualitas di pesisir pantai itu, pengeboran harus dilakukan lebih dari 80 meter.

Radja P Siregar, peneliti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, mengungkapkan, air yang mutunya baik bisa didapat di kedalaman 100-200 meter. Menurut dia, pascatsunami mutu air sumur di NAD memang cenderung menurun mengingat ada kandungan amonia dan sulfur di beberapa tempat. (REI)

Post Date : 02 Maret 2005