Caringin Tertimbun Sampah...

Sumber:Pikiran Rakyat - 15 November 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
"HAYANG demo oge, malu neng. Maenya Kota Bandung ngaributkeun runtah deui. Lamun dianteupkeun wae, urang oge nu katempuhan. Tiasa dibilang, urang mah teu berdaya di dieu," tutur Taryono (45), salah seorang pedagang di Pasar Induk Caringin, Jln. Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa (14/11).

Kondisi tumpukan sampah di dalam kompleks ruko dan Pasar Induk Caringin, memang sudah sangat memprihatinkan. Menurut para pedagang, sampah-sampah tersebut tidak pernah diangkut lebih dari empat bulan lalu.

Ada tiga titik besar tumpukan sampah, yakni di sepanjang depan ruko Blok B, di Blok C dan di depan los F. Panjang tumpukan sampah di depan ruko blok B, kini mencapai sekira 500 m dengan ketinggian 4-5 m dan lebar 6-7 m. Untuk tumpukan sampah di depan ruko Blok C memang tidak sepanjang di Blok B --hanya sekira 50 m--, tapi ketinggian dan lebarnya tak jauh beda dengan tumpukan sampah di Blok B.

Kondisi tersebut, jelas mengganggu udara di sekitarnya. Beberapa belatung juga tampak "menggeliat" di sekitar tumpukan sampah. Bahkan, ribuan lalat hijau beterbangan ke sana ke mari. "Wah, kalau musim hujan mah lebih parah lagi. Baunya makin menjadi, lalatnya makin banyak. Kami khawatir kondisi berkepanjangan seperti ini akan berpengaruh buruk bagi kesehatan para pedagang yang notabene tinggal dalam Pasar," ujar H. Nandang (58), salah seorang pedagang.

PARA pedagang sendiri, selalu membayar iuran kebersihan Rp. 1.500,00/hari. Mereka pun sering menanyakan kapan sampah akan diangkut oleh Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) Induk Caringin. "Tapi jawabannya selalu sama, yakni tidak ada tempat pembuangannya. Nah, kami juga jadi bertanya bagaimana koordinasi Koppas dengan PD Kebersihan Kota Bandung," tuturnya.

Kepala Seksi (Kasi) Kebersihan Koppas Induk Caringin, Yudhi Hariyanto yang dihubungi via telefon semalam mengatakan, sampah-sampah tersebut belum diangkut karena biaya angkut yang diajukan PD Kebersihan Kota Bandung Rp. 550.000,00/rit. Angka itu, dinilai tidak masuk akal.

"Itu kan nilai saat darurat sampah. Sekarang, sudah tidak darurat sampah lagi. Kenapa tidak kembali ke harga seperti dulu, yakni Rp 350.000,00/rit," katanya. Menurut Yudhi, jumlah truk yang dibutuhkan untuk mengangkut semua sampah di Caringin 400 - 500 truk dengan kapasitas 10 m3.

Kabag Humas dan Hukum PD Kebersihan Kota Bandung, Sefrianus Yosef menyatakan, beberapa kali pihaknya mencoba duduk bersama dengan pihak Pasar Induk Caringin, tapi tak pernah ada titik temu. "Harga setiap rit saat ini, ya memang segitu. Kalau nggak mau, ya silakan pakai truk sendiri," ucapnya.

Yosef juga mengatakan, pada dasarnya PD Kebersihan mempersilakan pihak Caringin untuk membuang sampah ke TPA Sarimukti, asal dalam pengangkutannya tertib. "Kami juga minta dukungan untuk sewa alat atau bahan bakar," ujarnya. (Feby Syarifah/"PR")



Post Date : 15 November 2006