Cuaca Tak Bersahabat

Sumber:Kompas - 17 Oktober 2009
Kategori:Drainase

Jakarta, Kompas - Cuaca Ibu Kota pada akhir pekan ini belum bersahabat. Prakiraan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Jumat (16/10), menyatakan bahwa lima wilayah di Jakarta dan sekitarnya akan diselimuti awan dan hujan sepanjang Sabtu ini hingga Minggu (18/10).

Dalam situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebutkan juga bahwa pada pagi hari, jika awan menyelimuti semua wilayah, di beberapa kawasan terkadang turun hujan ringan, seperti di Bogor dan Kepulauan Seribu. Namun, pada siang, sore, dan malam hari, hujan ringan hingga sedang turun merata. Ancaman angin kencang dan petir masih mungkin terjadi.

Kepala Sub-bidang Informasi dan Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, fenomena alam kali ini sama dengan hujan lebat yang tiba-tiba turun disertai angin selama sepekan terakhir. Kondisi ini, kata Hary, berkaitan dengan Jakarta dan Tangerang bagian selatan serta Depok yang sekarang sudah memasuki musim hujan. Bogor, seperti julukannya sebagai kota hujan, dilaporkan sudah sering diguyur hujan selama sebulan terakhir.

Berdasarkan data BMKG, musim hujan di Jabodetabek bagian utara diperkirakan akan tiba pada November sampai Desember mendatang, sementara awal musim hujan di Jabodetabek bagian selatan akan tiba pada Oktober hingga November ini.

Pada awal musim hujan, tambah Hary, cuaca didominasi hujan deras, tetapi berdurasi pendek. Hujan biasanya disertai dengan kilatan petir dan angin kencang.

”Hujan di wilayah Jakarta dan Tangerang bagian selatan akan lebih banyak terjadi pada siang, sore, dan malam hari,” tutur Hary.

Warga Jakarta pun diminta waspada menghadapi kondisi cuaca akhir-akhir ini. Setiap kali terjadi hujan deras disertai angin, meskipun hanya dengan durasi pendek, biasanya genangan muncul di mana-mana.

Pekan lalu, kawasan Tomang, Jakarta Barat, misalnya, tergenang sekitar 15 sentimeter. Akibatnya, arus lalu lintas pun terhambat. Hujan deras juga menambah debit air dari Bogor yang mengalir ke Jakarta. Bahaya banjir kiriman selalu mengancam Jakarta.

Antisipasi


Menghadapi datangnya musim hujan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Budi Widiantoro mengatakan, pihaknya mengintensifkan pembersihan drainase di tepi jalan. Pembersihan drainase dilakukan agar air hujan cepat mengalir ke sungai.

Selama ini, mampatnya jaringan drainase dituduh sebagai penyebab terjadinya genangan di pinggir jalan. Pembersihan drainase dilakukan di jalan-jalan protokol, seperti Jalan MH Thamrin dan Sudirman, sampai ke jalan kolektor, seperti Jalan Palmerah Barat.

Pengerukan juga dilakukan di anak sungai. Pengerukan kali di 64 lokasi dilakukan untuk memperlancar pembuangan air hujan ke sungai utama dan terus ke laut. Pengerukan yang dilakukan akan menambah kapasitas kali sampai 1,5 juta meter kubik.

Suku dinas pertamanan dan pemakaman di lima kota juga mulai melakukan toping atau perampingan pohon untuk mencegah tumbangnya pohon akibat angin kencang.

Kepala Dinas Ketentraman dan Ketertiban Harianto Badjoeri mengatakan, di setiap kecamatan yang rawan banjir sudah disiapkan perlengkapan dapur umum dan perahu karet. (ECA/NEL)



Post Date : 17 Oktober 2009