Daerah Bawah Tergenang

Sumber:Kompas - 08 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Tangerang, Kompas - Permukiman di daerah yang rendah di Kota Tangerang, seperti di wilayah Kelurahan Gelam Jaya dan Gembor, hingga Rabu (7/2) masih tergenang air dengan ketinggian 0,6 meter hingga 3 meter. Padahal, kawasan itu sudah digenangi air bah sejak Sabtu, pekan lalu.

Berdasar pantauan Kompas, Rabu, jalan masuk ke Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, terendam air hingga setinggi satu meter. Untuk masuk ke perumahan, warga harus naik becak yang tempat duduknya ditinggikan dengan tarif Rp 10.000-Rp 30.000.

Warga penghuni Total Persada mengungsi ke rumah kosong di perumahan lain, tenda darurat, dan di gedung sekolah yang sebagian ruangnya tak tergenang.

Suyono, warga Perumahan Total Persada, mengakui, dari sekitar 600 rumah di perumahan itu hanya sekitar 10 persen yang tak tergenang air. Ketinggian genangan di perumahan itu bervariasi tergantung lokasi rumah.

"Rumah saya di dekat jalanan menurun sehingga terendam sekitar 3 meter," kata Ny Subali, warga lainnya, yang sudah berdiam di perumahan itu selama sembilan tahun. Hingga kini belum ada tanda air akan surut.

Warga mengharapkan bantuan air minum dan makanan siap santap karena alat memasaknya banyak yang tertinggal di rumah yang tergenang. "Kami ingin wali kota mencari solusi bagi kami," kata Sirait, warga lainnya.

Sementara itu, 1.537 keluarga di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, hingga Rabu masih mengungsi karena rumahnya masih terendam air dengan ketinggian hingga satu meter.

"Hingga kini dua warga meninggal karena banjir," kata Badri, Kepala Desa Gelam Jaya. Listrik di kawasan yang tergenang dimatikan agar tidak ada korban akibat sengatan listrik lagi.

Di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Rabu, banjir mulai surut. Namun, warga masih takut tidur di rumah. Selain listrik masih padam, mereka khawatir hujan masih akan turun lagi.

Ketinggian air di jalan yang terendam di kawasan itu tinggal 20 sentimeter. Namun, sebagian rumah di kompleks Ciledug Indah I dan II masih terendam air setinggi setengah meter.

Sementara akibat sebagian ruas Jalan Daan Mogot, Jakarta, ke Tangerang masih terendam air, antrean kendaraan terjadi di kawasan ini, terutama dari arah Grogol. Kemacetan terjadi di Jalan Kedoya Raya, Jalan Tubagus Angke, Pesing, dan Jalan Ciledug Raya.

Distribusi logistik untuk korban banjir pun terhambat karena derasnya arus air limpahan Kali Angke ke pemukiman warga. Hal itu terjadi di Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Pasar pagi yang biasa menyediakan kebutuhan warga setempat, kini tidak lagi ada karena arus masih deras mengalir.

"Air di sini sejak Jumat (2/2) lalu terus saja mengalir. Bahkan kemarin, air sempat meninggi sampai dada ke rumah kami. Ini karena tanggul Kali Angke jebol di empat titik," tutur salah satu warga Blok A-1 Supriono (49), Rabu (7/2) ditemui di rumahnya.

Kawasan Pondok Bahar letaknya berdekatan dengan Kali Angke. Sementara tanggul di Kali Angke tidak mampu membendung luapan air yang melimpah. Salah satu pintu jebolnya Kali Angke yang membawa volume air dalam skala besar terletak di Blok P1 perumahan tersebut. Selain itu, tanggul juga jebol di tiga titik Blok AA. (cas/hln/tri/ndy)



Post Date : 08 Februari 2007