Daur Ulang Sampah, Perlu Komitmen Kuat

Sumber:Pikiran Rakyat - 01 Desember 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).-Masalah sampah di Kota Bandung, sebenarnya dapat ditangani lewat proses daur ulang serta komitmen yang kuat dari semua pihak. Khusus untuk daur ulang sampah kertas, peluang pasarnya masih terbuka lebar, termasuk proses daur ulang kemasan minuman dari kertas yang banyak ditemui.

"Sebanyak 20 persen sampah perkotaan, berupa sampah kemasan. Sedangkan 80 persen lainnya sampah organik," kata Ir. Sri Bebassari, M.Si., Direktur Eksekutif Dana Mitra Lingkungan, saat ditemui di sela-sela penandatanganan MoU Program Daur Ulang Kemasan Tetra Pack dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Gedung BBPK, Jln. Dayeuhkolot 132, Kab. Bandung, Kamis (30/11).

Komitmen

Namun demikian, seorang praktisi daur ulang sampah kertas di Bandung, M. Syafiq menilai, justru komitmenlah yang harus melandasi berbagai pihak dalam upaya daur ulang sampah, termasuk sampah kertas. Jika komitmen belum terbentuk dan baru sebatas slogan, Syafiq mengaku pesimis.

"Komitmen yang kuat, seharusnya dilakukan pihak pemerintah. Jika tidak, maka akan terus berjalan secara sendiri-sendiri seperti yang terjadi sekarang," katanya. Padahal, lanjut Syafiq, permintaan akan kertas daur ulang sangat tinggi, terutama dari luar negeri. Keterbatasan produksi dan bahan baku di Bandung, menyebabkan permintaan tak pernah tercukupi.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha BBPK Ir. Andoyo Sugiharto, M.Sc. menambahkan, selama ini BBPK melakukan penelitian pembuatan pulp berbahan baku kayu. Namun, modifikasi telah dilakukan hingga pulp yang dihasilkan dapat dibuat dari sampah kemasan yang didaur ulang.

Hal itu dibenarkan Direktur Komunikasi Tetra Pack, Mignonne N. B. Maramis. Menurut Mignonne, pulp yang dihasilkan dari daur ulang kemasan kertas berupa pulp serta panjang. "Pulp jenis ini, memiliki kekuatan yang cukup baik dan dapat menjadi bahan baku kertas berkualitas," tuturnya. (A-124)



Post Date : 01 Desember 2006