Detergen dari Jamur

Sumber:Media Indonesia - 13 Maret 2012
Kategori:Lingkungan
MESKI kebanyakan masih menggunakan bahan dasar minyak bumi, zat pembersih atau detergen yang lebih ramah lingkungan kini semakin bermunculan. Surfaktan (bahan aktif yang bersifat membersihkan) pada detergen itu biasanya terbuat dari minyak tanaman dan gula.
 
Pembeda surfaktan biologi dengan pesaing sintetisnya ialah biodegradable (dapat terurai secara biologis), kandungan zat racun yang lebih sedikit, dan tentunya dapat melunturkan lemak.
 
Namun dengan semua kelebihan itu, surfaktan hijau ini baru bisa digunakan dalam beberapa produk rumah tangga dan kosmetik. Alasannya karena harga yang mahal dan jumlah produksi yang sedikit.
 
Detergen dari tumbuhan juga kerap hanya cocok digabungkan dengan sejumlah kecil zat sehingga aplikasinya terbatas. Detergen `hijau' ini hanya punya keanekaragaman struktur terbatas yang berarti struktur molekul mereka tidak terlalu kompleks. Namun detergen yang lebih ramah kini memasuki tahap perkembangan baru, yang membuat kelemahan mereka bisa tersingkirkan.
 
Sebagaimana dirilis laman Sci encedaily.com minggu lalu, peneliti dari Institut Fraunhofer fer pada Teknik Interfacial dan Bioteknologi IGB memakai pendekatan berbeda yakni menghasilkan surfaktan dengan metode bioteknologi menggunakan bantuan jamur dan bakteri. “Kami memproduksi biosurfaktan dengan sumber daya yang dapat diperbarui seperti gula dan minyak dari tanaman.
 
Kami menggunakan mikroba,“ “ kata Suzanne Zibek, ahli biologii teknis dan insinyur di IGB Stutt tgart, Jerman.
 
Para ilmuwan dan timnya meng nggunakan lipid selobiosa (CL) dan an lipid mannosylerythritol (MEL).L). Zibek menjelaskan pilihan itu berdasarkan hasil pengujian yang ng menunjukkan bahwa kedua zat itu menjanjikan untuk digunakan dalam bidang industri.
 
Kedua zat tersebut dapat diproduksi dalam jumlah besar oleh beberapa jenis jamur yang ada di t n tanaman jagung. Selain itu, menurut peneliti, CL memiliki sifat antibakteri.
 
Sebenarnya ada sejenis surfaktan i baru ini yang sudah berhasil me masuki pasar, yakni lipid sophorose yang dibuat Candida Bombicola. Jenis lipid ini sudah digunakan oleh sejumlah produsen sebagai bahan aditif dalam produk pembersih rumah tangga. Biosurfaktan ini diproduksi oleh ragi yang dipanen dari madu ol lebah. le 
 
Namun lipid ini masih memiliki kelemahan. “Jika ingin menggunake kan bahan surfaktan alami untuk ka memasuki pasar secara massal, kita m perlu meningkatkan hasil fermenpe tasi,“ kata Zibek.
 
Tim Zibek memilih mengoptimalkan proses produksi dengan cara ka menumbuhkan mikroorganisme m dalam bioreaktor. Di situ mikroorda ganisme itu tumbuh dalam medium ga kultur yang mengandung gula, miku nyak, vitamin, dan garam mineral.
 
Tujuannya agar mencapai konsentrasi tinggi dalam waktu sese singkat mungkin sehingga mereka si dapat mendorong mikroorgan d isme tumbuh sebanyak mungkin.
 
Banyak faktor yang memengaruhi B pertumbuhan ini, termasuk pape sokan oksigen, nilai Ph, kondisi sel, dan suhu. Komposisi media kultur itu sendiri juga penting dan ini tidak hanya tentang volume gula dan minyak yang masuk ke campuran, tapi juga kecepatan saat mereka ditambahkan.
 
“Kami telah mencapai konsentrasi 16 gram per liter untuk CL dan sebanyak 100 gram per liter untuk MEL, dengan tingkat produksi yang tinggi juga,“ kata salah satu peneliti.
 
Langkah berikutnya ialah memisahkan biosurfaktan dari media fermentasi. Dalam hal ini ilmuwan bekerja sama dengan mitra industri untuk memilih surfaktan sesuai dengan perannya.
 
Surfaktan yang digunakan untuk cairan pencuci piring memiliki karakteristik yang berbeda dengan surfaktan untuk pembersih ove dan surfaktan untuk pembersih wajah (kosmetik).
 
Zat ini pada akhirnya dapat dimodifikasi atau diperbaiki di tingkat enzimatik. “Kami harus meningkatkan kadar kelarutan air.Setelah semuanya, biosurfaktan tidak harus membentuk lapisan berminyak di atas permukaan cairan pencuci piring,“ jelas Zibek.
 
Lewat penemuan ini, cairancairan pembersih kini tak hanya ramah lingkungan, tapi juga dapat diproduksi dengan lebih massal dan untuk berbagai kebutuhan. (*/M-5)


Post Date : 13 Maret 2012