Diare Menyerang Empat Kampung

Sumber:Pikiran Rakyat - 27 November 2006
Kategori:Sanitasi
CIANJUR, (PR).-Diare kembali menyerang Kab. Cianjur. Hingga Minggu (26/11) lebih dari 70 warga dari empat kampung yang ada di tiga desa Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur terkena serangan diare.

Mayoritas pasien atau sekira 75 persen adalah anak-anak, sisanya dewasa. Sedangkan sumber penyakit yang menyerang puluhan warga itu, diduga berasal dari aliran air yang digunakan warga. Akibat mem beludaknya jumlah penderita diare tersebut, Puskesmas Bojongpicung membuka posko layanan darurat selama 24 jam.

Menurut keterangan, banyak warga di empat kampung yang menderita sakit diare dalam waktu hampir bersamaan. Keempat kampung yang warganya terkena serangan diare itu, masing-masing Kampung Cimeta Desa Mekarwangi, Kampung Cidogdog Desa Sukaratu/Neglasari, Kampung Cibiuk, dan Kampung Tegal Desa Sukaratu Kec. Bojongpicung. Dari empat kampung itu, warga paling banyak terkena diare yaitu Kampung Cidogdog. Namun demikian belum ada korban jiwa akibat serangan penyakit itu.

Selama sepekan, setiap harinya puluhan anak-anak maupun dewasa menderita diare dibawa ke Puskesmas Bojongpicung guna mendapat penanganan tim medis setempat. Hingga Sabtu (25/11) warga yang terkena diare jumlahnya masih terus bertambah. Dari data sementara Puskesmas Bojongpicung, Jumat (24/11) pasien diare sudah mencapai 70 orang dan Sabtu siang bertambah lagi tiga kasus baru, sehingga jumlah total warga yang terkena diare menjadi sekira 73 orang.

Puluhan pasien diare setelah mendapat penanganan medis Puskesmas Bojongpicung, mereka yang kondisinya memburuk langsung dibawa ke Puskesmas Ciranjang guna menjalani rawat inap. Sedangkan pasien yang kesehatannya membaik diperbolehkan pulang. Dari puluhan pasien yang sempat dirawat di Puskesmas Ciranjang, Sabtu kemarin masih ada sekira 14 orang yang menjalani rawat inap, delapan anak-anak dan enam dewasa.

Bersamaan

Salah seorang orang tua pasien diare, Dadang (38) warga Kampung Cidogdog Desa Sukaratu Kec. Bojongpicung, mengatakan gejala awal yang dialami anaknya muntah-muntah dibarengi dengan buang air besar. Di daerahnya, lanjut Dadang, banyak warga yang terkena diare dalam waktu bersamaan. Pada waktu itu (Rabu-red.), ada sekira 38 orang mengalami diare.

"Anak kakak dan anak adik, termasuk anak saya sama-sama kena diare dan dirawat, tapi sekarang sudah boleh pulang. Tinggal anak saya yang masih dirawat," ungkap Dadang di ruang perawatan anak Puskesmas Ciranjang, tengah menunggu anaknya Siti N. (5).

Kepala Puskesmas Bojongpicung dr. Rukun Sutrisno membenarkan bahwa hingga Sabtu sudah ada sekira 73 warga ditangani karea menderita diare. Warga tinggal tersebar di empat kampung yang ada di tiga desa Kec. Bojongpicung. Diduga penyebabnya berasal dari air, bersamaan dengan perubahan cuaca, antara musim kemarau dan hujan.

Upaya antisipasi dan penanganan darurat telah dilakukan, termasuk membuka layanan posko darurat di puskesmas selama 24 jam.

Hal sama diungkapkan Kepala Puskesmas Ciranjang dr. Mutia Gatot. Dia mengatakan, sejak Rabu lalu pasien diare dari Bojongpicung yang mendapat perawatan di tempatnya sudah ada puluhan orang. "Pasien yang dirawat di sini sudah ada antara 20-30 orang. Saat ini tinggal 14 pasien yang tengah menjalani perawatan. Sebagian lagi sudah membaik dan boleh pulang," ungkapnya.

Diakui, pihaknya sempat kehabisan stok infus akibat banyaknya pasien yang perlu penanganan dalam waktu hampir bersamaan. Sementara stok infus yang ada di tempatnya relatif terbatas. Kondisi itu membuat pihaknya menambah persediaan infus guna antisipasi bila pasien bertambah lagi. "Kami sudah membeli lagi sekira tiga sampai empat boks," katanya. (A-116)



Post Date : 27 November 2006