Dikhawatirkan Kebijakan Eropa Akan Melemah

Sumber:Kompas - 06 Oktober 2008
Kategori:Climate

BRUSSELS, Minggu - Sejumlah aktivis lingkungan khawatir upaya negara-negara Eropa menghambat laju pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim, melemah.

Selasa (7/10), Parlemen Uni Eropa (UE) akan melakukan pemungutan suara (vote). Diduga tekanan dari pihak industri akan berakibat pada tersingkirnya proposal tentang rencana kerja UE secara keseluruhan dalam mengatasi pemanasan global.

Pemungutan suara bertujuan menyatukan suara dari Parlemen UE dan 27 negara anggota UE. Hasil pemungutan suara akan diajukan ke pertemuan para pihak (COP-14) dalam Konferensi PBB mengenai Perubahan Iklim (UNCCC) di Kopenhagen, Denmark, Desember.

Turunkan 20 persen

Januari 2008, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, mengajukan usulan atau rencana aksi untuk bisa mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) 20 persen dari basis emisi tahun 1990, pada 2020.

Ada tiga usulan utama dalam proposal itu, yaitu pertama, bagaimana menjalankan sistem soal alokasi dan pertukaran kuota emisi GRK, upaya tiap negara anggota yang negara non-industri, cara meningkatkan teknik menangkap dan menyimpan karbondioksida (CO>sub<2>res<>res<)—salah satu gas utama GRK. Usulan lain, lelang izin emisi GRK yang saat ini gratis buat industri berat.

Kelompok aktivis lingkungan World Wildlife Fund (WWF), Jumat (3/10), menduga, usulan aksi ini mendapat tekanan dari pihak industri sehingga terancam gagal. Mereka terutama khawatir Jerman akan menghambat.

Negara produsen mobil terbesar di Eropa ini khawatir proposal itu akan mengharuskan semua produsen mobil mengurangi emisi sama besar dengan BMW dan Mercedes. Hal ini akan mengurangi keuntungan Jerman hingga 44 miliar euro (sekitar 61 miliar dollar AS—lebih dari Rp 540 triliun). Jerman saat ini sedang masa pemilihan umum dan pihak industri pegang peran dominan.

Kamis (2/10), pimpinan sektor usaha industri logam menyebut target Komisi UE ”mustahil tercapai” dan mendorong sistem pertukaran.

WWF dan Greenpeace mengecam kepemimpinan Perancis di UE karena tunduk ke pihak industri. Mereka mengatakan, ”Semua sudah menyingkirkan semua hal dan arahnya melenceng,” ujar Daria Villagrasa dari program energi WWF di Brussel, Belgia, Jumat (3/10).



Post Date : 06 Oktober 2008