Diperlukan Cetak Biru Sistem Penanganan Bencana

Sumber:Kompas - 15 Maret 2005
Kategori:Umum
Jakarta, Kompas - Pascabencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, berbagai pihak menawarkan bantuannya kepada Indonesia, termasuk upaya memantau secara dini datangnya gelombang tsunami.

Dalam lokakarya internasional tentang pertukaran informasi untuk peringatan dini bencana tsunami di Samudra Hindia, di Jakarta, Senin (14/3), terungkap ada lima negara yang telah menyatakan kesediaannya memberikan bantuan hibah, yaitu Jerman, Jepang, China, Belanda, dan Perancis. Bantuan tersebut meliputi alat pemantau gempa dan tsunami, sistem analisis serta sistem komunikasi bahaya tsunami bagi pemegang kebijakan dan masyarakat.

Menurut Deputi Sistem Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro B Harijono, masing-masing negara mengembangkan peralatan dengan teknologi sendiri yang belum tentu berstandar sama. Karena itu diperlukan cetak biru sistem peringatan dini tsunami untuk lingkup nasional. Cetak biru itu mencakup kriteria atau spesifikasi sistem, jumlah dan lokasi pembangunan alat, serta format datanya.

Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization) penyelenggara lokakarya lima hari itu bersama dengan BMG juga menawarkan sistem telekomunikasi global (GTS) di Samudra Hindia termasuk Indonesia. Sistem ini telah lama dipasang di Samudra Pasifik.

Karena itu, lokakarya yang diikuti oleh 20 negara dan 10 organisasi internasional ini akan membahas kemungkinan pembangunan GTS di negara di kawasan Samudra Hindia, alih teknologi, dan pembangunan kapasitas sumber daya manusia. Dalam pertemuan para ahli akan dibahas tentang spesifikasi, prosedur, dan pertukaran data dalam sistem tersebut di Indonesia dan kawasan Hindia. Implementasi Tsunami Early Warning System for Indian Ocean (TEWS-IO) dalam GTS diharapkan dapat terlaksana enam bulan mendatang.

Pada acara yang sama ditandatangani kerja sama antara Pemerintah Indonesia-Jerman di bidang TEWS, antara Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman dan Menteri Pendidikan dan Penelitian Jerman HE Edelgard Bulmahn. Hadir pada penandatanganan itu Menteri Perhubungan Hatta Rajasa.

Pada fase awal, jelas Bulmahn dalam jumpa pers, Jerman akan membangun sistem di kawasan Samudra Hindia yang berada di perairan Indonesia. Untuk membangun sistem peringatan dini tsunami, Jerman akan menyediakan dana 45 juta Euro. Sistem ini juga dirancang untuk masuk dalam jaringan regional. (YUN)

Post Date : 15 Maret 2005