Diterjang Banjir, Bendungan Kedungdinding Ambrol

Sumber:Suara Merdeka - 24 Maret 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BUMIAYU- Bangunan baru Bendung Kedungdinding di Dukuh Tegalmunding, Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Selasa lalu (22/3) pukul 11.30 ambrol diterjang banjir.

Bangunan yang ambrol sekitar 25 meter, sehingga air yang semestinya dapat ditahan oleh tebing bendungan, meluncur ke Kali Pemali.

Ketua P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) Desa Pruwatan, H Isroil, kemarin telah melaporkan kerusakan bendung baru itu ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten (DPUK).

Menurut dia, kerusakan itu menyebabkan ratusan pemakai air yang menggantungkan air dari bendung tersebut dipastikan tak mendapat jatah aliran air dari Kali Pemali.

Proyek Bendung Kedungdinding merupakan proyek tahun 2004. Proyek yang dibiayai dengan dana APBD senilai Rp 420 juta itu baru selesai Desember 2004 lalu.

Seorang petani Desa Pruwatan mengatakan, sebelum bendung tersebut ambrol, dirinya melihat fondasi bendung sudah tergogos. Setelah kemarin hujan lebat dan air sungai mengalir dengan deras, bendungan tersebut tiba-tiba ambrol sekitar 25 meter.

Semula dengan bendung itu, petani Desa Pruwatan akan dapat menikmati aliran air untuk persawahan. Sesuai dengan rencana, bendung itu akan mengairi 70 ha persawahan.

''Dengan Bendung Kedungdinding, petani Desa Pruwatan bisa panen tiga kali, tetapi dengan kerusakan itu harapan musnah,'' ujar seorang petani.

Mengirim Staf

Ymt Kasubdin Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten, Samad, ketika dimintai konfirmasi menyatakan telah menerima informasi ambrolnya bendung tersebut. Karena itu, kemarin dia mengirimkan stafnya melihat dari dekat kerusakan tersebut.

Menurut dia, pekerjaan proyek Bendung Kedungdinding sebenarnya akan diselesaikan dua tahap anggaran. Tahap pertama Rp 420 juta tahun anggaran 2004, tahap kedua sekitar Rp 300 juta masuk anggaran 2005. Namun, begitu tahap I baru selesai ternyata sudah mengalami kerusakan.

Dia mengakui, proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Namun apabila ditemukan di lapangan kerusakan karena bencana alam, bukan tanggung jawab rekanan.

''Kita tetap melihat kualitas pekerjaan pemborongan itu. Apakah rusaknya karena bencana atau segi pekerjaan,'' paparnya.(wh-42s)



Post Date : 24 Maret 2005