DKI Antisipasi 106 Lokasi Genangan

Sumber:Kompas - 25 September 2010
Kategori:Drainase

Alat berat digunakan untuk mengeruk tanah yang memenuhi badan Sungai Grogol di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (24/9). Pengerukan itu sebagai upaya untuk menormalkan dan menambah kapasitas sungai sehingga bisa mengurangi genangan air saat musim hujan.

Jakarta, Kompas - Untuk mengatasi 106 lokasi genangan air di jalan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan dana sebanyak Rp 203,28 miliar selama tiga tahun. Pada tahun 2010, Dinas Pekerjaan Umum DKI akan mengatasi genangan air di 33 lokasi.

Kepala Bidang Tata Air Dinas PU DKI Jakarta Tarjuki, Jumat (24/9) di Jakarta Pusat, mengatakan, pembersihan sumbatan dan pelebaran saluran drainase menjadi fokus kegiatan untuk mengatasi sejumlah genangan di badan jalan. Penanganan genangan air di jalan menjadi fokus karena curah hujan semakin deras dan genangan meluas.

”Beberapa hari terakhir, curah sering melampaui 50 milimeter atau masuk kategori sangat deras. Jika saluran drainase tidak dibereskan, genangan di badan jalan akan semakin parah dan memicu berbagai kemacetan,” kata Tarjuki.

Kepala Sukudinas Tata Air Jakarta Barat Heryanto mengatakan, pihaknya memprioritaskan normalisasi saluran drainase penghubung untuk memperlancar aliran air dan mengurangi genangan.

Kepala Sukudinas Tata Air Jakarta Pusat Agus Triyono mengatakan, akan membersihkan saluran dan memperbesar persimpangan saluran drainase. Saluran drainase yang sempit dan dan tersumbat sering menjadi penyebab genangan di badan jalan.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Irfan Amta mengatakan, selain membersihkan dan memperbesar saluran drainase, pihaknya memasang pompa air di ujung saluran yang berada di Jalan Gunung Sahari. Langkah ini akan membuat air mengalir ke laut dan tidak meluap ke jalan.

Menurut Tarjuki, perbaikan dan pembersihan saluran akan dipercepat pada Oktober sampai pertengahan Desember. Proyek antisipasi genangan berjalan lambat karena ada banyak gugatan terhadap proses lelang dan hambatan dalam penetapan harga satuan material proyek.

Jalan rusak

Warga dan pengguna jalan yang melintas di Simpang Lima Semper, Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan kerusakan jalan dan genangan air. Pasalnya lubang jalan berdiameter 1,2 meter dengan kedalaman 20 sentimeter ini sangat membahayakan pengguna jalan dan mengakibatkan kecelakaan.

Jaja Surip (29), pengemudi ojek motor di Simpang Lima Semper, menjelaskan, sejak adanya lubang jalan yang tertutup genangan air ini kerap pengendara sepeda motor terperosok, bahkan terluka. Ia meminta agar lubang jalan itu segera diperbaiki dan pipa air yang bocor dibetulkan.

Hal senada disampaikan Aiptu Waluyo, petugas lalu lintas Polsek Koja. Pihaknya sudah menyampaikan kepada instansi terkait agar kerusakan jalan itu cepat diperbaiki.

Simpang Lima Semper merupakan jalan strategis dan alternatif menuju ke-5 akses jalan besar, seperti Jalan Kramat Jaya, Jalan Pegangsaan Dua, Jalan Raya Tugu, Jalan Raya Cacing, dan Jalan Raya Tipar Cakung.

Sementara itu, Maman Suparman Kasudin PU Jalan Jakarta Utara menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan laporan soal kerusakan di Jalan Simpang Lima Semper dan sudah melakukan inventarisasi kerusakan.

Kerusakan berupa aspal terkelupas dan berlubang akibat lalu lalang truk kontainer yang melintas di kawasan itu. Pihaknya juga sedang menunggu perbaikan gorong-gorong yang bocor.

Menurut Maman, genangan air itu berasal dari air hujan yang bercampur air bersih dari pipa yang bocor. ”Jika pipa air yang bocor itu diperbaiki, perbaikan akan dilakukan,” ujar Maman. (ARN/ECA)



Post Date : 25 September 2010