DKI Minta Pengembang Kelola Sampah Sendiri

Sumber:Kompas - 16 Maret 2011
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna meminta para pengembang kompleks perumahan di Jakarta mandiri mengelola sampah dari kompleks tersebut. Dengan demikian, pemprov berharap sekitar 80-90 ton sampah per hari yang dihasilkan perumahan bisa teratasi dengan baik, tidak perlu lagi menumpuk di tempat pembuangan sampah terakhir (TPST).

"Kalau semua developer bisa melakukan ini, maka akan mengurangi volume sampah di DKI Jakarta sangat signifikan. Rencananya pada awal 2012, program ini akan dicanangkan dan sudah beroperasi di seluruh kompleks perumahan di DKI. Sekarang kita sedang kaji konsepnya dan payung hukumnya seperti apa," kata Eko, Rabu (16/3/2011) di Balaikota, Jakarta.

Pengurangan volume sampah, diakui Eko, bahkan bisa mencapai 90 persen dari total sampah yang dihasilkan perumahan tiap harinya apabila pengembang mampu berperan aktif mengolah sampah.

Berdasarkan data dinas kebersihan, satu kawasan perumahan bisa menghasilkan sampah sekitar 90-100 ton per hari. Selain itu, Eko meminta pengembang juga berperan aktif meningkatkan keikutsertaan masyarakat melakukan program 3R yakni reduce, recyle, dan reuse.

"Sampah bisa diolah lagi jadi energi listrik atau kompos. Listrik bisa dimanfaatkan untuk kawasan sekitar, dan demikian juga kompos yang bisa digunakan untuk taman-taman di kompleks tersebut," ungkapnya.

Menurut Eko, mulai tahun ini dinas kebersihan mulai membuat Sentra 3R yang dikelola pengembang, yaitu di kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk) bekerja sama dengan investor dan Yayasan Budha Tsu Chi. Tersedia lahan seluas 3 hektar di kompleks perumahan itu untuk pembangunan sentra 3R. Sampah akan diolah menjadi listrik dan kompos dengan kapasitas produksi sekitar 250 ton per hari.

Selain di PIK, dinas kebersihan juga mulai mengembangkan Sentra 3R di Pesanggrahan, Jakarta Selatan; Rawasari, Jakarta Pusat; Pulogebang, Jakarta Timur; dan Durikosambi Barat, Jakarta Barat.

Aktivitas 3R diprediksi mampu mereduksi sampah sebanyak 752 meter kubik per hari (setara dengan 167,11 ton per hari atau sekitar 3 persen dari timbunan sampah). Aktivitas tersebut dinilai cukup membantu mengatasi beban TPST yang tiap harinya harus menampung sekitar 6.000-6.500 ton sampah warga Jakarta per hari. Jumlah ini akan terus meningkat seiring bertambahnya penduduk Jakarta dari tahun ke tahun. Sabrina Asril



Post Date : 16 Maret 2011