DKI Percepat Pembangunan Polder dan Revitalisasi Situ

Sumber:Kompas - 19 Oktober 2009
Kategori:Drainase

Jakarta, Kompas - Untuk pencegahan banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat pembangunan polder dan revitalisasi situ. Selain itu, pembangunan tanggul sungai dan penyiapan pompa juga dikerjakan untuk menyambut puncak musim hujan tiga bulan lagi.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum DKI Jakarta Fakhrurrazi, Sabtu (17/10) di Jakarta Pusat, mengatakan, dari 47 polder yang direncanakan, 31 polder sudah mulai dibangun. Sebanyak 26 polder selesai dibangun dan siap dioperasikan, sedangkan lima polder lainnya sedang dalam tahap penyelesaian.

Jika sudah beroperasi, ke-31 polder itu dapat mengatasi banjir di wilayah seluas 10.018 hektar. Sebagian besar wilayah itu berada di wilayah Jakarta Utara, sebagian di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Polder adalah suatu sistem yang memadukan saluran drainase mikro, pompa air ukuran besar, kolam penampung, dan kolam pembuangan air. Genangan air akibat hujan di wilayah Jakarta yang rendah harus disedot pompa air melalui saluran drainase dan kemudian ditampung lalu dibuang ke sungai terdekat atau langsung ke laut.

Untuk mengefektifkan sistem polder, saluran drainase di pinggir jalan juga harus dibersihkan. Pompa air juga butuh perawatan intensif supaya tidak rusak.

Selain polder, DKI juga merehabilitasi 19 situ di Jakarta. Namun, baru delapan situ yang selesai dibebaskan lahannya dan sedang dalam proses rehabilitasi.

Kedelapan situ adalah Situ Lembang, Situ Taman Ria Senayan, Situ Waduk Ragunan II, Situ Rawa Dongkal, Situ Baru Cibubur, Situ TMII, Situ TMP Kalibata, dan Situ Pancoran. Kedelapan situ itu memiliki luas total 30 hektar.

”Situ diperlukan untuk menahan laju air agar tidak memenuhi sungai dan meluap. Rehabilitasi semua situ diperkirakan selesai pada 2010 atau 2011,” kata Fakhrurrazi.

Gubenur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjanjikan upaya penanggulangan banjir sampai 2012, termasuk normalisasi 13 sungai utama dan lima waduk. Fauzi berharap tekanan banjir Jakarta dapat berkurang minimal 40 persen. (ECA)



Post Date : 19 Oktober 2009