DKLH Tak Punya Solusi

Sumber:Jawa Pos - 05 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
KEDIRI- Kondisi Jl HOS Cokroaminoto, depan Pasar Pahing, kemarin masih terlihat kumuh. Tumpukan sampah sisa pedagang dibiarkan berserakan di jalan. Pemandangan ini terlihat sekitar pukul 08.30 dan 14.30. Padahal, sehari sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Kota Kediri Nur Ali menjanjikannya sudah bersih.

Dalam pengamatan Radar Kediri, kondisi demikian terlihat setiap hari. Tak ada tempat khusus yang disediakan untuk membuang sampah-sampah tersebut. Satu-satunya bak penampung sampah yang disediakan DKLH terletak di Jl Halim Perdana Kusuma, sekitar 100 meter depan pintu masuk Pasar Pahing sebelah barat.

Namun, jarang ada pedagang yang memanfaatkannya. Terutama pedagang luberan yang berjualan di depan pasar sebelah timur. Seusai berdagang, mereka hanya menyapu dan mengumpulkan sampahnya di tepi jalan. Bahkan, seringkali agak ke tengah sehingga mengganggu para pengguna jalan. Belum lagi jika angin bertiup dan terlindas kendaraan yang lewat. Sampah yang sudah dikumpulkan itu akan kembali bertebaran. Inilah yang membuat Jl HOS Cokroaminoto semakin terlihat kumuh.

Kepala DKLH Nur Ali ketika dikonfirmasi tadi malam berkelit bahwa sampah-sampah itu sudah dibersihkan. Dia mengatakan, kemarin pagi, sampah diangkut pukul 08.00 sedangkan sore pukul 15.00. "Anda bisa cek sekarang, pasti kondisinya sudah bersih," katanya melalui ponsel.

Tapi, mengapa sampah-sampah itu harus dibuang di jalan dan tidak disediakan tempat khusus? Mantan kabag kepegawaian ini mengatakan bahwa hal itu tidak mudah. "Susah, dulu sudah pernah, ada di belakang Pasar Pahing. Ada bak sampah. Tetapi, malah jadi tempat tujuan warga sekitar untuk membuang sampah. Akhirnya, dikomplain sendiri oleh warga paling dekat," tuturnya.

Nur Ali menambahkan, tidak mungkin menyediakan tempat khusus untuk sampah di tepi Jl HOS Cokroaminoto, depan Pasar Pahing. Sebab, tidak ada lahan khusus di sisi kiri maupun kanan jalan. "Bisa-bisa kita dikomplain oleh pemilik toko yang berada di jalan tersebut," imbuhnya tanpa menyebutkan alternatif solusi lain.

Secara terpisah, Sekkota Moh. Zaini merencanakan, hari ini akan melakukan peninjauan untuk memastikan keberadaan luberan Pasar Pahing akibat overload pedagang. Dia akan datang langsung ke lokasi.

Dalam catatan dinas pengelolaan pasar, jumlah pedagang luberan di depan Pasar Pahing itu ada sekitar 80 orang. Adapun di dalam pasar ada sekitar 700 orang. Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Pasar R. Nugroho, jumlah tersebut sudah tidak mencukupi. (dea)



Post Date : 05 April 2005