Drainase Buruk, Warga Selalu Kebanjiran

Sumber:Kompas - 08 April 2004
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Palembang, Kompas - Sebagian besar warga Palembang, Sumatera Selatan, mengeluhkan kinerja pemerintah kota yang belum juga membenahi sistem drainase yang buruk di kota itu. Akibatnya, warga sering direpotkan karena harus menghadapi banjir lokal.

"Pemkot (Pemerintah Kota) Palembang hanya janji-janji saja, tetapi masalah banjir tidak kunjung tuntas. Sistem drainase yang buruk mengakibatkan air hujan tidak bisa tersalurkan," ujar Sugeng, karyawan swasta, di Jalan Basuki Rahmat, Palembang, Rabu (7/4).

Hujan deras yang turun kurang dari dua jam, Selasa petang lalu, mengakibatkan sebagian besar wilayah Palembang terendam banjir. "Saya sampai harus jalan kaki karena angkot (angkutan kota) banyak yang mogok," kata Sugeng.

Ruas jalan-jalan utama, seperti Jalan Ahmad Rivai, Jalan Sudirman, Jalan Veteran, R Sukamto, Jalan RE Martadinata, Jalan Rajawali, dan sejumlah jalan lain di Palembang terendam air hingga setinggi 50 sentimeter. Akibatnya, puluhan mobil, termasuk angkot dan bus kota, mogok. Ribuan penumpang kendaraan umum pun telantar.

Banjir juga mengakibatkan ratusan pengendara sepeda motor terjebak di tengah jalan. Puluhan pengendara terpaksa mendorong kendaraan mereka sampai puluhan meter untuk mencari tempat yang tidak terendam air.

"Gara-gara pemkot tidak becus mengurus saluran, kami jadi saro (sengsara). Masih untung Sungai Musi sedang tidak pasang, kalau tidak, pasti lebih parah jadinya," kata Julius, warga Demang Lebar Daun, yang terjebak macet di Jalan R Sukamto.

Ruas Jalan R Sukamto termasuk yang paling parah dilanda banjir. Kemacetan selama beberapa jam juga terjadi di ruas jalan itu karena di bagian jalan paling ujung sebelum genangan air, ratusan motor terhenti hingga menutup hampir semua badan jalan.

Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Palembang Edy Hermanto mengatakan, drainase kota memang tidak mampu menampung volume air yang besar. Dia mengakui sulit menangani masalah genangan air itu.

"Tetapi kan hanya dalam waktu dua jam air sudah surut," ujarnya. Saat ini, lanjut Edy, Pemkot Palembang sedang melakukan studi mengenai sistem drainase.(DOT)

Post Date : 08 April 2004