Drainase Kali Semarang Perlu Dicek

Sumber:Suara Merdeka - 12 April 2007
Kategori:Drainase
SEMARANG - Guna mencegah rob yang mulai meluas hingga ke tengah kota, sistem drainase di Kali Semarang perlu segera diperbaiki. Pendapat itu diungkapkan oleh ketua Lembaga Penelitian (Lemlit) Unissula Dr Ir Slamet Imam Wahyudi DEA, kemarin.

Menurutnya rob yang meluas hingga ke tengah kota seperti Jl Pemuda (depan Gedung Keuangan Negara), Jl Imam Bonjol, dan kawasan Pasar Johar kemungkinan karena sistem drainase Kali Semarang yang kurang optimal, sehingga perlu diperbaiki.

"Di Kali Semarang yang melintasi kawasan Johar memang terdapat sejumlah pintu air, namun apakah sudah benar-benar berfungsi. Sebab banjir di sana akibat Kali Semarang tidak mampu menampung air," katanya.

Dosen Fakultas Teknik itu menjelaskan, rob di kawasan Johar dan sekitarnya berasal dari Kali Semarang yang hulunya ada di Simongan, turun ke Tugu Muda, menuju Thamrin, kemudian ke Gajahmada dan Berok. Selanjutnya, menuju ke Jl Layur, kemudian bertemu dengan Kali Asin, dan keduanya menuju ke laut. "Jika air laut sudah tinggi, maka air akan melimpas ke jalan," katanya.

Dia menambahkan, fungsi Kolam Retensi (Polder) Tawang sebenarnya untuk melindungi kawasan yang ada di sekitarnya dari banjir dan rob, bukan mengurangi banjir di Kota Semarang. "Polder Tawang hanya untuk melindungi kawasan Kota Lama yang ada di sebelah timur Kali Semarang dari ancaman banjir dan rob," ujarnya.

Lebih lanjut Imam menuturkan, kalau memang benar-benar ingin mengurangi atau mengatasi banjir di Semarang dalam jangka panjang, sebaiknya sistem drainase Kali Semarang dicek ulang atau diperbaiki. "Namun untuk jangka pendek, untuk mengurangi banjir di kawasan Johar dan sekitarnya bisa dengan pemasangan sejumlah pompa di Kali Semarang," kata dia.

Camat Semarang Utara Surachman SIP mengatakan, wilayahnya merupakan kawasan rawan banjir dan rob. Dari sembilan kelurahan di Kecamatan Semarang Utara, ada empat yang menjadi langganan banjir, yaitu Bandarharjo, Kuningan, Tanjungmas, dan Dadapsari. "Yang paling parah adalah Kelurahan Dadapsari. Di sana ketinggian rob bisa lebih dari 30 cm," katanya. (H36,H37-62)



Post Date : 12 April 2007