Drainase Terkesan Asal Jadi

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 Januari 2008
Kategori:Drainase
DEPOK, (PR).- Projek Banjir Kanal Margonda (perbaikan drainase) sepanjang 500 meter yang berada di depan Mal Margo City hingga ke Jalan Karet Kelurahan Kemiri Muka, Kota Depok dinilai menyalahi aturan dan tidak sesuai dengan bestek (spesifikasi). Projek tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di Jalan Margonda, namun dalam pelaksanaannya terkesan asal jadi.

Hal itu diakui Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Depok, Welman Naipospos, Senin (7/1). Menurut dia, pihaknya akan menegur dan akan memberi peringatan kepada kontraktor pelaksana projek, yakni CV Karya Sudi Jaya.

"Kami sudah meminta kontraktor untuk segera melakukan perbaikan. Dari hasil pengecekan di lapangan, ternyata hasilnya memang buruk dan melanggar bestek," kata Welman.

Menurut Welman, seluruh jalan atau drainase yang sudah diaspal sepanjang 500 meter, harus dibongkar dan diaspal ulang. Jika tidak, Dinas PU mengancam tidak akan memberikan 30% sisa dana projek Rp 700 juta.

"Tidak ada dana tambahan dari Pemkot Depok, kontraktor harus mengeluarkan uang mereka sendiri. Kami sudah membayarkan 70% dari nilai projek tersebut," ujar Welman.

Saat ini, lanjut Welman, pihaknya sudah menghubungi kontraktor tersebut untuk segera memperbaiki kembali jalan dan mereka menyatakan siap memperbaiki kembali, asalkan mendapat dukungan warga. Jika tidak ada dukungan warga, tidak dikerjakan.

Welman menambahkan, perbaikan jalan sebelumnya tidak dapat dikerjakan karena masih adanya halangan di masyarakat. Padahal, sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya. Masalah cuaca juga menjadi hambatan dalam pekerjaan.

Sebelumnya ratusan warga di Jalan Karet sempat menyegel backhoe milik CV Karya Sudi Jaya dengan memasang plang bertuliskan "Projek tidak boleh dilanjutkan".

Sultoni, tokoh masyarakat Jalan Karet, Kel. Kemiri Muka mengatakan, perbaikan jalan dan drainase mengakibatkan jalan semakin rusak. "Sebelum dilakukan perbaikan, jalan ini bagus. Tapi, setelah diperbaiki malah semakin rusak. Aspalnya lembek, di bagian tengah jalan bergelombang dan hancur," tuturnya.

Sementara itu, Imam Budiman, Ketua RW 5, Kel. Kemiri Muka, Kec. Beji mengatakan, pengerjaan projek jalan dan drainase itu sangat tidak profesional. Dalam pengerjaannya selain hasilnya tidak sesuai dengan bestek, juga bekas tanah galian dibiarkan begitu saja di depan rumah warga. (A-55)



Post Date : 08 Januari 2008