Drainase yang Buruk Memperparah Genangan

Sumber:Pikiran Rakyat - 13 Desember 2010
Kategori:Drainase

SOREANG, (PR).- Banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di tiga kecamatan di Kab. Bandung, bukan hanya dikarenakan meluapnya air Sungai Citarum. Buruknya drainase dan makin berkurangnya resapan air juga semakin memperparah banjir tersebut.

"Kondisi banjir yang berkepanjangan sangat memprihatinkan. Tidak hanya merugikan aktivitas warga sehari-hari, dunia industri pun mengalami kerugian sangat besar," kata anggota Komisi C DPRD Kab. Bandung, Arief Setiansyah, ketika dihubungi Minggu (12/12).

Di lain pihak, respons dari instansi-instansi terkait di Pemkab Bandung juga lamban, sehingga belum semua korban banjir mendapatkan bantuan. "Kami berharap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung , bisa segera mengoordinasikan berbagai elemen untuk segera mengambil tindakan taktis dan memberikan pertolongan kepada warga," ujarnya.

Arief menjelaskan, banjir yang hingga saat ini masih merendam sejumlah daerah di Kec. Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, tidak hanya akibat meluapnya Sungai Citarum. "Buruknya sistem drainase juga ikut berperan besar . Jalan-jalan raya di Kab. Bandung menjadi lautan air karena drainase yang ada tersumbat," katanya.

Selain itu, daerah resapan air juga bekurang drastis akibat pembangunan besar-besaran di kawasan Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Rancaekek untuk perumahan dan industri. "Belum lagi maraknya pembangunan di Kota Bandung dan Jatinangor, Sumedang, mengakibatkan air hujan langsung mengalir ke anak-anak Sungai Citarum lalu bermuara ke Sungai Citarum," ujarnya.

Sarana angkutan

Untuk jangka pendek, Arief mengusulkan agar pemerintah, TNI/Polri, serta kalangan perusahaan menyiapkan perahu atau truk besar, yang mampu mengangkut banyak penumpang di lajur jalan yang terputus banjir. "Hal ini bisa mempercepat waktu tempuh, sekaligus mengurangi kemacetan panjang di ruas jalan-jalan alternatif," katanya.

Sementara untuk jangka menengah, pemerintah bisa meninggikan jalan-jalan yang landai dan rawan banjir seperti Jln. M. Toha Palasari, Jln. Raya Kamasan, dan Jln. Bugel Neglasari (Banjaran), serta Jln. Sayati Dengdek. "Peninggian jalan dan perbaikan drainase sudah mendesak, selain penanganan jangka menengah dan panjang seperti normalisasi sungai maupun penghijauan," ujarnya. (A-71)



Post Date : 13 Desember 2010