Dua Desa di Grobogan Percontohan World Bank

Sumber:Kompas - 21 September 2011
Kategori:Sanitasi

GROBOGAN, KOMPAS.com - World Bank (Bank Dunia) Regional Asia menjadikan Desa Terkesi di Kecamatan Klambu dan Desa Pojok di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sebagai percontohan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Kedua desa itu merupakaan binaan organisasi internasional swadaya masyarakat Plan Indonesia.

Delegasi World Bank Regional Asia yang terdiri dari tujuh negara dan satu negara di luar Regional Asia berkunjung ke dua desa itu pada Selasa kemarin. Mereka berasal dari Kamboja, Laos, Filipina, Timor Leste, Vietnam, Papua New Guinea, Indonesia, dan 1 negara di luar Regional Asia yaitu Uganda.

Kunjungan 50 delegasi ini dipimpin Joko Wartono dari Water and Sanitation Program. Kunjungan itu bertujuan untuk belajar dari para mitra yang menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemasaran sanitasi, dan pembangunan lingkungan pendukung.

Selain itu, kunjungan itu menjadi momentum membangun konsensus atas komponen-komponen kunci. Misalnya tentang kebutuhan pengembangan STBM dan pemasaran sanitasi, serta menggali lebih jauh lagi kemungkinan kolaborasi, hubungan, dan kemitraan.

Community Lead Total Sanitation Project Manager Plan Indonesia, Yohanna, Rabu (21/9/2011), mengatakan, pendekatan STBM adalah salah satu masyarakat bisa menghentikan kebiasaan buang air besar di sembarang tempat. Caranya adalah dengan mengakses jamban sehat tanpa pendekatan subsidi.

Namun tidak mudah bagi masyarakat dengan penghasilan rendah maupun yang tinggal di wilayah dengan kondisi geografis tertentu untuk memiliki jamban sehat dan tepat.

Untuk itu, Plan Indonesia meningkatkan kapasitas pengusaha lokal agar bisa menyediakan jamban sehat dengan harga terjangkau dan konstruksi yang tepat dan sesuai kemampuan.

"Kami telah menerapkannya di Desa Terkesi dan Pojok. Kedua desa itu merupakan salah satu wilayah yang dipelajari untuk menjadi dasar konsensus percepatan pembangunan masyarakat di delapan negara," kata Yohanna.



Post Date : 21 September 2011