Ekoteknologi Sebagai Alternatif Pengelolaan Sumber Daya Air.

Pengarang:Ratna Hidayat, Simon Brahmana
Penerbit:Panitia Nasional HAD XIV Dan FAI III Tahun 2006
Tahun Terbit:2006
No. Klasifikasi:371. 37 Kum P
Kata Kunci:Pengelolaan Sumber Daya Air, Makalah
Lokasi:Perpustakaan AMPL
Kategori:Pedoman/Panduan
Makalah ini terdapat di dalam buku: Kumpulan Makalah Tema Air Dan Budaya Dalam Seminar Nasional HAri Air Sedunia ke 14, Th. 2006, Jakarta, 25 April 2006 Gedung Sapta Taruna DPU.abstrakKondisi kualitas air 32 sungi di Indonesia bervariasi, yaitu: memenuhi Baku Mutu Klas 2 PP82/2001, kombinasi antara cemar ringan, sedang dan berat (KLH, 2004)Pencemaran sungai disebabkan antara lain oleh buangan limbah industri dan penduduk. Berdasarkan Proper Prokasih KLH, 36 dari 122 industri yang dipantau belum memenuho BKU Mutu Limbah CAir (BMLC Kepmen LH 1/1995), yaitu industri tekstil, kertas, pulp, kimia dasar, MSG dan pupuk. Pengelolaan limbah black dan grey water dengan IPAL terpadu di Indonesia baru ada di 11 kota yang melayani 2,5 juta jiwa. Demikian dengan tengki septik di rumah tangga masih terbatas jumlahnya, sehingga berakibat black dan grey water dibuang ke sungai tanpa diolah, seperti di Jawa 11,30 juta m3/hari limbah dibuang ke pengairan umum dan tanah.Ekotenologi (pengolahan limbah menggunakan tanaman air untuk menyerap bahan pencemar) merupakan alternatif pengolahan limbah untukmengatasi pencemaran air sungai, keunggulannya karena biaya operasi rendah, tetapi butuh lahn luas. Unsur N dan P pada limbah penduduk nerfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Industri limbah yang belum memenuhi BMLC, dapat dilengkapi dengan ekoteknogi selama tersedia lahan dengan target limbah industri sesuai BMLC.

Post Date : 12 Desember 2006