Emosi di Hari ke-13

Sumber:Koran Tempo - 16 Desember 2007
Kategori:Climate
NUSA DUA--Mestinya tidak ada hari ke-13 dalam pertemuan perubahan iklim di Bali, yang dijadwalkan hanya 12 hari. Tapi pertemuan yang molor membuat delegasi dari 190 negara mengeluarkan energi satu hari lebih lama dan memperlihatkan emosi tinggi.

Sekretaris Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) Yvo de Boer bahkan hampir menangis dan keluar dari ruang sidang paripurna akibat tekanan delegasi Cina.

Hal itu terjadi setelah Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, sebagai tuan rumah, memutuskan menggelar sidang kembali pada pukul 11.30 Wita. Sidang paripurna ini diprotes Cina.

Cina menuduh De Boer membiarkan paripurna digelar saat masih ada negosiasi tertutup yang dipimpin Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda. "Saya pikir sekretariat melakukan ini dengan sengaja dan bukan sekadar kurang komunikasi," kata anggota delegasi Cina yang tidak bersedia menyebutkan namanya. "Saya menuntut permintaan maaf," katanya.

Yvo de Boer, yang tidak tidur selama dua hari, menutupi pipi dengan tangan dan air nyaris tumpah dari matanya. Ia mengatakan tidak tahu jika ada pertemuan lain. Ia segera ke luar ruangan. Witoelar pun segera memutuskan menunda sidang.

Para peserta sidang juga meng-huuu-kan delegasi Amerika Serikat saat pemimpin rombongan, Paula Dobriansky, mengisyaratkan tidak akan setuju dengan kesepakatan. Ia mengatakan banyak mendengar para pemimpin negara berkembang mendorong agar masalah perubahan iklim lebih diperhatikan. Tapi hal ini, katanya, "Tidak tampak akan tecermin dalam hasil kesepakatan kita dalam deklarasi."

Segera ruangan sidang menyorakinya seperti saat penonton konser musik pop kecewa. Seorang anggota delegasi bahkan kemudian berteriak, "Jika Anda tidak bersedia di depan, jangan halangi kita."

Menteri Lingkungan Jerman Sigmar Gabriel, yang menentang keras kebijakan iklim Presiden Amerika Serikat George Bush, bahkan sudah mengetikkan SMS di ponselnya, akan meminta Kanselir Angela Merkel membujuk Bush melunakkan sikap. "Tapi kemudian saya batalkan," kata Gabriel.

Beberapa saat kemudian Dobriansky mengubah sikap. Ia mengatakan, "Washington akan bergerak ke depan dan bergabung dengan konsensus (sidang)." Ucapan kesediaan Amerika ini mengakhiri sidang yang melelahkan.ANDREE PRIYANTO | AP | AFP | THE TELEGRAPH



Post Date : 16 Desember 2007