Empat Desa di Cipatat Dilanda Kekeringan

Sumber:Pikiran Rakyat - 02 Juni 2005
Kategori:Drainase
BANDUNG, (PR).Masyarakat di empat desa di Kec. Cipatat Kab. Bandung mengeluhkan kekeringan yang melanda areal persawahan setelah irigasi Cimeta jebol empat bulan lalu. Warga mengharap agar instansi terkait segera memperbaiki saluran irigasi tersebut, sehingga warga bisa kembali bercocok tanam padi.

"Jebolnya saluran irigasi Cimeta membuat kami yang sebagian besar petani tidak bisa lagi bertanam padi," kata warga Desa Cipatat, Dama dan Suhendar, Rabu (1/6).

Disebutkan, saluran irigasi Cimeta jebol karena curah hujan yang tinggi, sehingga terjadi banjir bercampur longsor. "Kejadiannya berbarengan ketika Dayeuhkolot dan Baleendah tertimpa banjir. Kalau di Cipatat akibat hujan deras menyebabkan longsor yang menutup saluran irigasi," ujar Dama.

Empat desa yang selama ini mendapat kiriman air dari irigasi Cimeta, adalah Desa Cipatat, Desa Rajamandala, Desa Mandalawangi, dan Desa Sumberwangi. Pengairan bagi desa-desa itu saat ini praktis terhenti. "Para petani beralih menanam palawija seperti jagung, kacang panjang, dan sejenisnya. Namun, karena tidak ada air, hasil tanaman palawija pun kurang memuaskan," kata Suhendar.

Persoalan yang dihadapi warga semakin terasa memberatkan, karena saat ini musim kemarau mulai mendera. Akibatnya, konsisi kesulitan air semakin parah. "Apalagi sumur-sumur warga juga sudah mulai mengering, sehingga kami kini sulit mendapatkan air," katanya.

Karena vitalnya saluran irigasi bagi kehidupan masyarakat di empat desa Kec. Cipatat tersebut, warga minta agar instansi terkait segera memperbaikinya.

"Kami siap membantu pemerintah sesuai dengan kemampuan yang ada. Namun, untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol butuh dana besar, yang tidak sanggup ditanggulangi oleh masyarakat," ujar Dama.(A-71)

Post Date : 02 Juni 2005