Enam Ribu Ton Sampah Sumbat Saluran Air

Sumber:Koran Tempo - 13 Februari 2007
Kategori:Sampah Jakarta
BEKASI - Sekitar 6.000 ton sampah sisa banjir masih menyumbat saluran air di 11 kecamatan di wilayah Kota Bekasi. Jika hujan deras turun dalam waktu dekat, banjir lokal bisa kembali menggenangi kota. Sebab, sampah drainase itu baru dibersihkan mulai pekan depan.

Kepala dinas kebersihan pertamanan dan pemakaman daerah setempat, Dedi Djuanda, mengatakan saat ini pemerintah masih memprioritaskan pembersihan sampah dan lumpur di 84 titik di sekitar perumahan. Pembersihan sampah permukiman itu diperkirakan baru kelar pada 17 Februari nanti. "Kami harus bekerja bertahap," kata Dedi kemarin.

Waktu banjir, genangan air setinggi 30-150 sentimeter terjadi di hampir semua kecamatan di Kota Bekasi. Menurut Dedi, tumpukan sampah menyebar ke semua drainase yang terkena banjir. "Volumenya tak akan kurang dari 6.000 ton," kata Dedi.

Dinas kebersihan akan memakai alat berat untuk membersihkan sampah pada drainase yang terjangkau kendaraan. Untuk drainase yang terpencil, dinas akan memakai jasa kuli sindang (kuli panggul atau kuli gali), dengan upah Rp 40 ribu per hari. "Dengan cara itu, kami targetkan pembersihan drainase selesai dalam dua pekan," ujar Dedi.

Dari pantauan Tempo, sampah dan lumpur misalnya masih menyumbat saluran sepanjang empat kilometer di Jalan Pekayon-Pondok Gede. Sebagian besar saluran dari Kelurahan Pekayon sampai Kelurahan Jatiasih ini tertutup tembok. Pemilik rumah dan tempat usaha menutup saluran untuk jembatan atau tempat parkir kendaraan.

Adapun pembersihan sampah di kawasan permukiman hingga kemarin masih berlangsung. Dari 84 lokasi perumahan yang terkena banjir, kata Dedi, baru tujuh perumahan yang bisa dibersihkan.

Menurut Dedi, pembersihan sampah permukiman menjadi lebih sulit karena volumenya meningkat 10 kali lipat saat banjir. Yang menumpuk tak hanya sampah rumah tangga. Sampah berat, seperti potongan kayu, sofa, atau tempat tidur, ditemukan di banyak tempat.

Akibatnya, sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sampah Sumur Batu pun melonjak melebihi 3.000 ton per hari. Padahal normalnya sampah yang masuk ke tempat sampah milik Pemerintah Kota Bekasi ini hanya sekitar seribu ton per hari. Siswanto



Post Date : 13 Februari 2007