Enam SD dan Ratusan Rumah di Kota Bekasi Tergenang Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 25 Mei 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BEKASI, (PRLM).-Hujan deras yang mengguyur Rabu (25/5) dini hari menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Kota Bekasi. Di Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi. Utara, banjir menggenangi sekitar seratus rumah dan enam SD.

Sementara di Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur banjir juga menggenangi SMA PGRI I setinggi hampir 70 cm hingga membuat sekolah harus meliburkan siswanya.

Genangan air di Kelurahan Perwira tampak sejak di lapangan depan Kantor Kecamatan Bekasi Utara. Air setinggi 40 cm yang menggenangi jalanan menuju enam SD yang berlokasi di sekitarnya menyulitkan lalu lalang murid yang akan bersekolah.

Tiga lokal di SDN Perwira VII bahkan tergenang air hingga mengharuskan siswanya diungsikan ke ruang kelas di lantai dua.

Menurut Mimah Fatimah, salah seorang guru, meskipun banjir, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung. "Soalnya tidak ada izin untuk meliburkan siswa. Lagipula masih bisa ditampung di ruangan yang aman, walau harus berdesakan dengan siswa lainnya," katanya saat ditemui Rabu (25/5).

Banjir seperti ini, lanjut Mimah, sudah sering kali terjadi sejak tahun 2005. Oleh karenanya siswa dan orang tua pun sudah terbiasa dengan kondisi ini. Para siswa justru tampak menikmati genangan air di pelataran, jalan-jalan, dan lapangan sepakbola untuk bermain-main saat waktu istirahat tiba.Pulang ke rumah sambil menenteng sepatu pun tidak dianggap mereka sebagai masalah.

"Dulu banjirnya pernah lebih parah daripada sekarang. Genangan air lebih tinggi sampai kami harus meliburkan murid. Namun hingga saat ini perhatian pemerintah belum terlihat. Tidak ada upaya pelebaran saluran air sebagai langkah penanganan. Atau setidaknya upaya peninggian tiga lokal sekolah kami yang kerap terendam," tuturnya panjang lebar.

Tak hanya di sekolah dan jalan-jalan, air juga merendam sekitar seratus rumah yang berlokasi di RW 12 Kelurahan Perwira. "Paling parah rumah warga di RT 4 dan RT 5. Semalam airnya masuk ke rumah, siang ini tinggal di jalan-jalannya saja," ucap Ketua RW 12 Supriatna.

Menurutnya, wilayahnya kerap terendam banjir usai guyuran hujan deras karena kontur lokasi yang berupa cekungan. Sebenarnya pada tahun 2009 pemerintah melalui Dinas Bina Marga dan Tata Air sudah merealisasikan upaya penanganan banjir ini dengan pemberian pompa bergerak untuk mengalihkan genangan air ke kali.

"Tapi semalam kami tidak sempat memfungsikannya karena tak menduga hujan akan turun sederas itu. Pompanya selama ini disimpan karena khawatir akan dibawa hilang atau rusak," katanya.

Sementara itu, air yang merendam SMA PGRI I memaksa sekolah meliburkan siswanya. Air yang masuk sesaat setelah hujan deras mengguyur menggenangi seluruh ruangan yang ada di lantai satu. Ketinggiannya sekitar 70 cm.

Iyan, penjaga sekolah, mengatakan banjir selalu terjadi hampir setiap tahun, ketika musim hujan datang. "Penyebabnya karena terjadi penyempitan di kali Kampung Duren Jaya, serta banyaknya sampah yang dibuang warga ke kali," katanya. (A-184/kur)



Post Date : 25 Mei 2011