Fakta-Fakta Air Minum

Kategori:Fakta
Perempuan Afrika dan Asia berjalan rata-rata 6 km untuk mengambil air.
Sementara perempuan India menghabiskan rata-rata 2,2 jam per hari.
(Percik April 2007)



Terdapat 263 badan air di dunia yang secara internasional dimiliki bersama.
(UNESCO, 2007)



Lebih dari 45% daratan di dunia ditutupi oleh sungai-sungai yang dimiliki oleh lebih dari satu negara. Terdapat 145 negara dengan 75% sungainya dimiliki bersama negara lain. Dan 33 negara lainnya berbagi 95% sungainya dengan negara lain.
(UNESCO, 2007)



Sementara kebanyakan sungai terbagi hanya untuk dua negara, terdapat 13 sungai di dunia yang terbagi untuk 5 hingga 8 negara. Lima sungai, yaitu Kongo, Niger, Nil, Rhine, dan Zambezi, terbagi untuk 9 hingga 11 negara. Sungai dengan jumlah negara paling banyak yang dilalui alirannya yaitu Sungai Danube yang mengalir di lebih 18 wilayah negara berbeda.
(UNESCO, 2007)



70 % permukaan bumi adalah air. Namun hanya sekitar 0,003 % dari jumlah ini yang benar-benar dimanfaatkan. Sebagian besar air, ± 97 %, ada dalam samudera atau laut dengan kadar garam yang terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3 % sisanya yang ada, ± 87 %, tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah tanah.
(ESP)



Sekitar 6 juta masyarakat miskin Indonesia membeli air bersih dari penjual keliling dengan harga yang melebihi harga air PDAM.
(ESP)



Pada awal abad ke-21, air yang tidak bersih menjadi penyebab kematian terbesar kedua pada anak-anak.
(UNESCO)



Penyakit bawaan air menyebabkan hilangnya 443 juta hari sekolah setiap tahunnya.
(UNESCO)



Rencana Nasional Peru untuk Sub-sektor Air Minum dan Sanitasi memperkirakan 6,7 juta (24%) dari 27,5 juta rakyat Peru tidak memiliki akses terhadap pelayanan air minum sementara 11,8 juta (43%) kekurangan akses pelayanan sanitasi.
(WSP, 2007)



Jasa Layanan Private Small-scale Providers (SSP) di Peru tergolong mahal karena para pengusaha tidak mendapatkan dana subsidi. Tarif jasa layanan SSP bisa mencapai 4,34 US$ per meter kubik, atau 15 kali lebih tinggi dari unit pelayanan air yang mendapatkan subsidi pemerintah.
(WSP, 2007)



Saat ini hanya kurang dari 40 % jumlah penduduk kota di Indonesia yang memiliki akses terhadap air minum PDAM.
(ESP)



Tagihan Small-scale Providers untuk air di Peru rata-rata sebesar 5,81 US$ per bulan per rumah tangga, yang ekivalen dengan 5% rata-rata pendapatan keluarga yang menjadi pelanggannya. Pihak swasta dan komunitas SSP secara finansial mencukupi kebutuhan mereka sendiri. Rata-rata, 60% pendapatan mereka dialokasikan untuk biaya operasi. (WSP, 2007)



Di area peri-urban Peru, jumlah konsumsi air rata-rata 25 liter per orang per hari. Rendahnya pendapatan rumah tangga (sekitar 111,6 US$ per bulan) membatasi jumlah pemakaian air.
(WSP, 2007)



At the beginning of the Water for Life decade, 1.1 billion people did not have access to an improved source of drinking water.
(WHO & UNICEF, 2006)



84% of the population without access to an improved source of drinking water live in rural areas.
(WHO & UNICEF, 2006)



Every year, unsafe water, coupled with a lack of basic sanitation, kills at least 1.6 million children under the age of 5 years – more than 8 times the number of people who died in the Asian tsunami of 2004.
(WHO & UNICEF, 2006)



Although 73% of rural dwellers have access to an improved source of drinking water, only 30% have access to piped water in the home.
(WHO & UNICEF, 2006)



Urban drinking water coverage has remained at 95% since 1990. Urban sanitation coverage has increased by only one percentage point, from 79% to 80%.
(WHO & UNICEF, 2006)



About 770 million and 700 million urban people gained access to improved drinking water and sanitation, respectively, during 1990–2004.
(WHO & UNICEF, 2006)



Air yang layak yang dapat dimanfaatkan oleh manusia hanya 2,5% dan hanya kurang dari 1% dari jumlah tersebut yang dapat dikonsumsi manusia. Sisanya 97,5% merupakan air laut. (Data WHO)





Indonesia pernah berada pada urutan ke lima sebagai negara kaya air di dunia dengan 2.779 milimeter rata2 curah hujan pertahun. Namun 66% dari air hujan itu berubah menjadi air melimpah yang bisa menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor akibat tidak terserap tanah yang sudah gundul dan akibat perusakan hutan terus menerus. Pada tahun 2006 setidaknya 90 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses ke air bersih. Belum lagi diperparah dengan perubahan musim yang menyebabkan timbulnya kekeringan (Kementerian Lingkungan Hidup RI)







Post Date : 16 Juni 2008