Foke-Ratu Atut Tangani Bersama Banjir Ibu Kota

Sumber:Suara Merdeka - 05 Desember 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA - Hujan yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Senin malam hingga Selasa (4/12) pagi menyebabkan sejumlah wilayah Ibu Kota terendam banjir. Akibatnya, kemacetan di beberapa ruas jalan, termasuk akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tak terelakkan.

Wilayah yang digenangi banjir, antara lain sejumlah titik di ruas Jalan Panjang, Jakarta Barat, di antaranya perempatan Jl Green Garden. Kawasan perumahan elite itu memang hanya terendam setinggi 30 cm. Tapi cukup membuat aktivitas warga terganggu dan lalu lintas tersendat karena kendaraan tidak leluasa melintasi kawasan tersebut.

Hal yang sama juga terjadi di wilayah terdekat, Perumahan Bumi Mas Raya, Cikokol, Tangerang. Sebagian rumah warga kompleks pemukiman itu terendam air setinggi pinggang orang dewasa. Banjir akibat luapan Sungai Sabih tersebut juga merendam Perumahan Taman Cibodas, Pondok Arum, dan Total Persada. Ketinggian air di beberapa perumahan itu mencapai satu meter.

Akses jalan ke beberapa perumahan dan wilayah Kota Tangerang, terkepung genangan air, sehingga moda transportasi terhambat dan jalan terputus. Hingga Selasa siang warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta menyebabkan akses jalan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, tergenang air. Akibatnya kemacetan arus lalu lintas terjadi di pintu keluar tol Kamal Km 25. Antrean kendaraan akibat kemacetan ini terjadi hingga dua kilometer.

Penumpukan kendaraan terjadi akibat genangan air di ruas Jalan Arteri Kamal, Jakarta Barat setinggi 20 hingga 30 cm.

Pintu Air

Selain Jakarta dan Tangerang, hujan deras juga mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Salah satu kawasan terparah tergenang banjir di Kota Bekasi adalah Perumahan Duren Jaya dan Perumahan Irigasi.

Di dua perumahan dekat Sungai Irigasi Bekasi itu, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa atau sekitar 80 cm. Karena khawatir air akan terus naik, warga bersiap memindahkan barang-barang ke lantai atas.

Menurut warga, banjir akibat meluapnya Sungai Irigasi yang tepat berada di tengah perumahan mereka. Kondisi itu diperparah belum rampungnya proyek pengerjaan gorong-gorong oleh Pemkot Bekasi.

Hujan deras juga mengakibatkan debit air di sejumlah pintu air naik di atas batas normal. Bahkan lima pintu air kini dalam status waspada.

Ketinggian Pintu Air Pesanggrahan mencapai 125 cm. Namun ketinggian air ini masih dianggap aman, karena di bawah batas normal, 150 cm. Ketinggian empat pintu air lainnya, yakni Krukut Hulu, Batulampa, Depok, dan Manggarai juga dinyatakan aman. Sementara empat lainnya, Angke Hulu, Karet, Sunter Hulu, dan Cipinang Hulu berstatus waspada.

Bangun Waduk

Terkait banjir, kemarin Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah bertemu. Mereka punya tekad yang sama dalam menangani banjir. Dua kepala daerah itu bekerja sama menghidupkan kembali alias merevitalisasi Situ Cipondoh.

"Bantuan untuk revitalisasi Situ Cipondoh di Tangerang karena situ itu punya dampak besar bagi Jakarta. Bantuan ini nantinya akan dimasukkan ke dalam anggaran tahun 2008," kata Fauzi.

Pria yang akrab disapa Foke itu menyampaikan hal itu dalam sambutannya di kantor Gubernur Banten, Jalan Kiai Samun, Serang.

Ratu Atut mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah memberikan bantuan Rp 5 miliar untuk tahun 2007 guna menangani banjir dan revitalisasi Situ Cipondoh.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Pusat juga menganggarkan Rp 800 miliar dalam tiga tahap 2007-2009 guna menangani banjir.

"Tahun ini Pemerintah Pusat menjanjikan Rp 400 miliar, tetapi Rp 1 miliar pun belum kami terima. Padahal tahun 2008, Pemprov Banten mau membangun Waduk Kariyan di Kabupaten Lebak yang dapat menampung 219 juta meter kubik sebagai pengendali banjir dan untuk sumber air baku Banten dan Jakarta," beber perempuan berkerudung ini. (A20,dtc-48,62)



Post Date : 05 Desember 2007