Gunungan Sampah Mulai Diangkut ke TPA Cicabe

Sumber:Pikiran Rakyat - 06 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).- Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung mulai Selasa (5/4), sudah memanfaatkan TPA Cicabe, Kel. Mandalajati Kec. Cicadas, setelah pembangunan infrastruktur selesai dilakukan. Sedangkan untuk TPA Pasirimpun, baru bisa dipakai Jumat (8/4), karena pembangunan infrstruktur pendukung belum tuntas.

Pembuangan sampah pertama ke TPA Cicabe, dimulai pukul 10.00 WIB dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sekitar Lapangan Tegallega. Pengangkutan sampah dari TPS Tegallega itu, dilakukan Istana Group Bandung, sebagi bentuk kepedulian kalangan pengusaha swasta terhadap program pengangkutan sampah darurat menjelang peringatan KAA 24 April mendatang.

"Hingga saat ini (petang kemarin- red.), sudah 22 rit (220 m3) sampah dari Tegallega yang dibuang ke Cicabe oleh Istana Group," kata Dirut PD Kebersihan Kota Bandung Awan Gumelar kepada "PR" di lokasi TPA Cicabe.

Disebutkan, pengangkutan sampah ke TPA Cicabe tidak terlalu lancar, karena arus lalu lintas macet. Akibatnya, truk pengangkut sampah harus berjalan pelan, bahkan tidak jarang berhenti lama mengingat padatnya kendaraan menuju TPA.

"Apalagi ruas jalan dari arah Terminal Cicaheum ke TPA relatif sempit. Jadi, truk-truk sampah tidak bisa berjalan cepat. Kondisi itu membuat waktu tempuh menjadi lama," ujar Awan.

Namun demikian, lanjutnya, berbeda dengan TPA Jelekong Kab. Bandung yang dibatasi hingga pukul 18.00 WIB, pengangkutan sampah ke TPA Cicabe bisa dilakukan hingga pukul 23.00 WIB. Pengangkutan malam hari relatif lebih lancar, di samping lokasi TPA juga berat di dalam kota.

"Pengangkutan dimaksimalkan malam hari, karena di atas jam sembilan lalu lintas lebih lancar," kata Awan.

Pemanfaatan TPA Cicabe seluas 4 hektare merupakan langkah emergency menjelang KAA. Selain Cicabe, Pemkot Bandung juga sedang mempersiapkan TPA Pasirimpun seluas 2 hektare di Kel. Karang Pamulang Kec. Cicadas.

"Untuk Pasirimpun, penggunaannya semula direncanakan Kamis (7/4). Tetapi, belakanganBapeda mengatakan Jumat (8/4) karena pembangunan infrastruktur pendukung belum selesai," ujar Awan.

Sementara itu, Direktur Istana Group, Yosef menyebutkan, untuk mengangkut sampah dari sejumlah TPS di Kota Bandung, pihaknya mengerahkan 30 unit truk. "Gunungan sampah di daerah Tegallega bisa diangkut seluruhnya besok (Rabu ini- red). Selanjutkan kami akan anggkut sampah di daerah Aruna, Pagarsih, dan Pasirkoja," katanya.

5.760 m3/hari

Berdasar data PD Kebersihan Kota Bandung, jumlah sampah yang mesti diangkut hingga 30 April 2005 sebagai batas waktu penanganan sampah darurat mencapai 112.790 m3. Sebanyak tiga TPA digunakan dalam penanganan darurat sampah yang dicanangkan Wagub Jabar Nu'man Abdul Hakim, Jumat pekan lalu itu, masing-masing TPA Jelekong, Kab. Bandung (200 rit/2.000 m3) TPA Cicabe (150 rit/1.500 m3) dan TPA Pasirimpun (50 rit/500 m3).

Dari 112.790 m3 sampah yang mesti diangkut tersebut, teknis pengangkutannya dibagi sebanyak 3.760 m3/hari dengan jumlah pengakutan 376 rit. Ditambah dengan pengangkutan rutin sebanyak 200 rit, maka jumlah total sampah yang diangkut selama penanganan darurat mencapai 576 rit/hari (5.760 m3).

PD Kebersihan Kota Bandung sendiri, hanya memiliki 77 truk pengangkutan sampah. Dalam kondisi normal (sebelum TPA Leuwigajah longsor), menurut Awan Gumelar, jumlah tersebut masih kurang untuk mengangkut sampah yang produksinya setiap hari mencapai 7.500 m3. Akibat jumlah truk terbatas, sebanyak 2.500 meter kubik atau 35% tidak dapat diangkut. Apalagi saat ini, kapasitas TPA Jelekong terbatas meskipun ada tambahan dua TPA sementara, TPA Cicabe dan TPA Pasirimpun. (A-100)***



Post Date : 06 April 2005