Hadapi Musim Kering Petani Diharap Jeli

Sumber:Pikiran Rakyat - 20 Mei 2005
Kategori:Drainase
GARUT, (PR).Memasuki musim kemarau tahun ini, seluruh petani di wilayah Kab. Garut diharapkan tidak memaksakan atau berspekulasi dalam menanam padi, jika dirasakan akan kekurangan air untuk mengairi sawahnya di kemudian hari. Para petani diharapkan bertindak lebih jeli dan pandai membaca kondisi alam hingga bencana gagal panen atau puso dapat dihindari.

"Periode bulan Mei ini sebenarnya memasuki musim kemarau dan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana akibat kekeringan, petani sebaiknya mengambil sejumlah langkah tepat. Salah satunya tidak berspekulasi menanam padi jika dinilai air tak akan mencukupi," tutur Drs. Uu Saepudin, S.T., Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Kab. Garut, Kamis (19/5).

Pihaknya juga, akan melakukan optimalisasi kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi serta meminimalisasi terjadinya kehilangan air di jaringan irigasi. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan menggiatkan masyarakat yang tergabung dalam perkumpulan petani pemakai air (P3A), untuk berpartisipasi aktif melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi terutama pada jaringan irigasi yang kondisinya banyak bocoran.

Petani juga diharapkan dapat melaksanakan sistem giliran penggunaan air irigasi bila nanti terjadi kekurangan air. Sosialisasi Gerakan Hemat Air yang dicanangkan SDAP tahun ini, juga akan dilakukan untuk menambah pemahaman petani dalam penggunaan air yang hemat untuk lahannya selama musim kemarau.

"Jika perlu, kami siap memobilisasi alat pompa air pada daerah-daerah tertentu yang cocok untuk memanfaatkan air permukaan. Hal yang sama juga dilakukan pada saat musim kemarau lalu dan hasilnya tak terlalu mengecewakan," tegas Uu.

SRI

Dinas SDAP Kab. Garut juga mengimbau kepada seluruh petani untuk menerapkan pola SRI (System of Rice Intensification) yang merupakan usaha tani produktif yang hemat air dan ramah lingkungan. Uu mencontohkan, penerapan pola SRI ini juga akan menguntungkan petani, karena berdasarkan hasil uji coba di beberapa tempat di daerah Bayongbong dengan ketinggian di atas 900 m dpl dapat meningkatkan produksi sampai di atas 20 kg/tumbak.

"Diharapkan, petani berkonsultasi dahulu dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian atau SDAP untuk mengetahui persis tindakan yang harus dilakukan, harap Uu. (A-124)

Post Date : 20 Mei 2005