Harga Kebutuhan Naik

Sumber:Kompas - 07 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Selain menenggelamkan puluhan ribu rumah, banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya juga menggenangi 11 pasar tradisional. Bahan kebutuhan pokok, terutama lauk-pauk dan sayuran, di tingkat konsumen naik hingga 75 persen. Konsumen diharapkan tidak panik menghadapi situasi ini.

Anwar (30), pedagang di Ciledug, Kota Tangerang, mengatakan, terpaksa menaikkan harga barang dagangan karena beberapa hari ini dia harus berjuang menempuh banjir. "Kalau banjir besar dagangan saya banyak yang rusak. Setelah muter-muter setengah mati cari jalan, saya juga harus menyewa gerobak untuk melewati genangan," katanya.

Kenaikan tajam terjadi pada lauk-pauk. Harga tahu, misalnya, naik dari Rp 1.500 per 10 biji menjadi Rp 2.500. Tempe juga naik dari Rp 1.000 per batang menjadi Rp 1.500.

"Banyak pabrik tahu diterjang banjir. Pabrik tahu itu banyak terdapat di tepi Sungai Ciliwung. Sayuran juga kurang, banyak yang tak bisa masuk ke sini, sudah busuk di jalan," kata Anwar.

Adapun harga beras, telur, dan daging hingga kini relatif stabil.

Harga sayuran memang naik. "Masak kacang panjang sekarang Rp 2.000. Padahal sebelumnya Rp 1.000," kata Yuniarti (35), seorang pembeli.

Sembako cukup

Stok bahan kebutuhan pokok dinyatakan masih cukup untuk satu bulan ke depan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DKI Jakarta Ade Soeharsono mengatakan, stok beras di Ibu Kota mencapai 77.000 ton. Di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, stok beras di tangan pedagang 33.000 ton.

Stok itu ditambah cadangan di gudang Dolog 22.000 ton, beras impor Vietnam 8.500 ton, dan beras Sulawesi 7.000 ton. Sisanya beras di gudang pedagang. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir soal stok beras karena setiap lima hari akan datang 4.000 ton beras impor dari Vietnam.

Masalah yang muncul saat ini adalah distribusi bahan pokok karena beberapa jalan terputus dan pasar terendam. Sesudah surut, distribusi akan lancar lagi.

Berdasarkan data dari PD Pasar Jaya, pasar yang terendam banjir adalah Pasar Cipulir (1-2 meter), Pasar Minggu I dan II, Cipete Selatan, Lenteng Agung, Mampang Prapatan, dan Pondok Labu (semuanya 10-20 sentimeter), Pasar Kelapa Gading (60 sentimeter), Pasar Jatinegara (1-1,5 meter), Pasar Cipinang Muara (60 sentimeter), dan Pasar Induk Kramat Jati (5-10 sentimeter). Genangan di Pasar Induk Kramat Jati saat ini sudah surut.

Stok daging sapi potong pun masih 80 ton dan cadangan sapi hidup 3.000. Daging ayam potong empat ton dan ayam siap potong 30.000. Adapun cadangan gula 120 ribu ton dan minyak goreng 180 ribu liter.

Ade meminta masyarakat untuk tidak memborong bahan kebutuhan pokok. (eca/amr)



Post Date : 07 Februari 2007